Currency Band Bukan Hanya Teori Tetapi Menjadi Kebijakan - Lab Forex

Analisa Fundamental, Tehnikal. All About Forex

Breaking

Minggu, 04 Oktober 2015

Currency Band Bukan Hanya Teori Tetapi Menjadi Kebijakan


Tulisan ini dapat dikopi dan dibahas materinya dengan bank sentral kita Bank Indonesia agar jangan dikira hanya sebatas karangan belaka.
Para ekonom sudah terbiasa dengan bahasa "inflation band" juga "interest rate band" dan band-band indikator ekonomi lainnya dalam econometric analysis. Istilah currency band sesungguhnya sudah lama diperkenalkan dan bahkan yang pertama adalah bank sentral Cina dan bank-bank sentral di wilayah Nordic (Norwegia, Finland, Swedia, Iceland). Akan tetapi teori currency band yang diperkenalkan oleh Paul R. Krugman pada tahun 1988 kepada OECD, IMF, BIS dan bank-bank sentral negara-negara maju baru mulai popular pada tahun 1990 setelah teori tersebut diterima dan diakui menjadi dasar kebijakan bank-bank sentral negara-negara maju.
Setelah melalui proses presentasi dan pengkajian bersama atas teori currency band yang diajukan oleh Robin Paul Krugman dalam forum bersama antara OECD, IMF, BIS dan bank-bank sentral negara-negara maju dan dihadiri oleh para ahli ekonomi terkemuka didunia di Amerika Serikat akhirnya teori tersebut diterima menjadi salah satu kebijakan bank-bank sentral negara-negara maju dan menjadi bahagian dari global economic and monetary structure policy. Forum tersebut menyimpulkan bahwa "managed float advanced by seminal work introduced by Robin P. Kruman on currency band theory". Dengan demikian "teori currency band menjadi kebijakan bersama bank-bank sentral negara-negara maju". Pada awalnya bank sentral Swiss SNB belum bisa menerima dan bank sentral Australia RBA berpegang terhadap currency band - crawling band yang bertujuan memberikan fleksibilitas kepada bank tersebut.
Memahami dan menguasai teori atau kebijakan currency band tidak cukup akan tetapi memerlukan penguasaan dalam praktek yang dilakukan oleh para bank-bank sentral negara-negara maju termasuk penguasaan tata cara pelaksanaannya dilapangan. Currency band dikelola oleh bank-bank sentral negara-negara maju dengan menerapkan berbagai instrument dan kebijakan bank sentral antara lain market sterilization dan market intervention. Dengan demikian perlu dipisahkan kebijakan bank-bank sentral dalam mengelola ekonomi dan dalam mengelola nilai tukar walaupun keduanya saling terikat.
Dalam mengelola perekonomian maka bank-bank sentral negara-negara maju menggunakan kebijakan suku bunga, meregulasi dan deregulasi pinjaman, meregulasi dan deregulasi perbankan, mengatur dan mengendalikan peredaran uang dan lain-lainnya. Sementara dalam mengelola nilai tukar bank-bank sentral negara-negara maju menggunakan kebijakan central bank market sterilization, central bank market un-sterilization dan central bank market intervention.
Pengelolaan nilai tukar dengan berbagai kebijakan bank-bank sentral negara-negara maju diatas harus berimbang dengan kebijakan-kebijakan dalam pengelolaan perekonomian maka muncullah teori yang baru yang memadukan kepentingan keduanya yang disebut dengan "dynamic strochastic general equilibrium economy" yang mengukur atau menghitung "equilibrium internal rate of return dynamic stochastic general equilibrium". Para ekonom sudah memahami bahwa untuk mengukur dan menghitung kelayakan ekonomi pembangunan dengan menggunakan "economic internal rate of return" atau EIRR sementara para ahli keuangan sudah memahami untuk mengihitung dan mengukur kelayakan keuangan dengan menggunakan "financial internal rate of return" atau FIRR yang juga dikenal umum "YIELD" sementara para ahli investasi saham menggunakan "equity internal rate of return" untuk menghitung dan mengukur kelayakannya sementara para bank-bank pemberi pinajaman mengukur kelayakannya dengan menggunakan "debt service coverage ratio" atau DSCR (bukan DSR yang baru-baru ini disebut-sebut BI karena berbeda).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruhnya didasarkan kepada dunia akademis dan seberapa jauh tingkat penguasaaan akademis atas hal-hal diatas menjadi dasar utama untuk bias memahaminya. Sangat sulit dan komplek sehingga dinyatakan bahwa "Forex IS HIGH RISK" karena membutuhkan tingkat disiplin ilmu yang tinggi. Untuk itu kitalah yang menilai diri kita apakah kita pantas melakukannya. Hal ini menjadi peluang munculnya signal-signal yang diperdagangkan dan berkembang pesat dalam dunia trading dan cukup wajar karena tingkat kesulitan yang sangat tinggi.

1 komentar: