Black Monday Telah Datang - Lab Forex

Analisa Fundamental, Tehnikal. All About Forex

Breaking

Rabu, 26 Agustus 2015

Black Monday Telah Datang

By Floria Sitanggang SF.

Black Monday telah datang, kejatuhan pasar finansial asia telah memicu hal ini secara global, China memangkas suku bunga. Semua sudah tahu, EUR/USD melambung, USD/JPY anjlok, dollar merosot di hampir semua pasangan mata uang, dan banyak lagi kejadian finansial yang terjadi akibat efek domino kejadian-kejadian dua hari belakangan ini.
Saya pun tidak mau sok menjelaskan apa yang terjadi, menjabarkan teknikal maupun fundamental peristiwa kemarin. Yang saya lakukan saat ini adalah mencoba memahami apa yang mungkin akan terjadi atau proses yang mungkin terjadi kedepan. Sebenarnya prinsip inilah yang saya anut dalam menjalani perdagangan uang secara online, berbeda dengan perdagangan uang secara offline. 
Secara online saya berusaha memahami yang terjadi dan berspekulasi mengenai apa yang akan terjadi. Secara offline saya tetap membeli di harga yang wajar dan menunggu entah kapan saat yang tepat untuk menjual, karena bukan keuntungan semata yang saya cari dengan melakukan perdagangan dollar offline melainkan sebagai suatu aset investasi, dan tentu saja jumlahnya tidaklah seberapa sehingga saya harus melakukan perpindahan atau perputaran aset tersebut saat dollar mengalami penurunan, kecuali jika ada penurunan besar dalam konteks fundamental makro.

Penguatan Euro Yang Aneh
Sejujurnya, dalam pemahaman sederhana, saya menganggap hal inilah yang terjadi dalam skala global mengenai kejadian kemarin. Dengan anjloknya pasar finansial asia maka banyak yang menutup transaksi keuangan mereka di asia sehingga membuat pasar menjadi kebanjiran dollar untuk dialihkan ketempat lain, dan anehnya, salah satu tujuannya adalah euro. Ya, bisa dikatakan aneh sebab seharusnya euro juga ikut melemah saat pembantaian ekuitas terjadi (terdengar keren bila menggunakan kata pembantaian). Namun perlu dipahami, kondisi yang berbeda dapat menghasilkan sesuatu yang berbeda dan saya pun masih perlu banyak belajar untuk moncoba memahaminya. Untuk itu saya juga berkonsultasi dengan orang yang lebih memahaminya, dalam hal ini adalah suami saya sendiri (ada untungnya mempunyai pasangan yang terjun dalam dunia ini).
Dalam isi note-nya kepada kliennya, dia sudah memeberikan masukan untuk berhati-hati terhadap perkiraan sell-off euro pada pertengan tahun, Juli tepatnya. Seperti banyak analis dunia memperkirakan penurunan euro pada tahap semester ke 2 tahun ini yang disebabkan krisis Yunani dan kebijakan kenaikan suku bunga Amerika dapat terbukti berakibat positif terhadap euro dengan alasan bahwa krisis Yunani mulai teratasi (mundurnya Tsipras semakin menegaskan hal tersebut), rendahnya premi suku bunga euro terhadap dollar serta suksesnya program QE euro (susksesnya program tersebut selalu diutarakan oleh pejabat-pejabat ECB).
Secara otomatis, dengan rendahnya pembiayaan investasi di Eropa dan teratasinya krisis dengan baik maka investor akan mulai mengalihkan asetnya ke Eropa plus dengan ketidakpastian tingkat suku bunga AS membuat euro semakin menunjukkan taringnya dengan menembus level 1.15, yang banyak tidak disangka analis sebelumnya. Tapi justru situasi saat inilah perlu waspada ekstra. Penurunan euro secara cepat juga dapat terjadi apabila ekuitas global kembali menguat dengan berbagai alasan ditambah dengan menurunnya gairah euro seiring waktu dikarenakan pulihnya pasar yang mengakibatkan pulihnya pola pikir banyak investor yang sebelumnya panik secara mendadak.

 

Netral
Yang paling saya tunggu adalah pemulihan Dollar. Kejatuhan indeks DOW kemarin merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah US, dan bisa menandakan kebangkitan yang justru jauh lebih besar (lihat chart DOW dibawah ini. sumber: Fortune Magazine)
Lalu bagaimana posisi saya yang akan diambil untuk saat ini? tentu saja Netral, alias menahan diri, atau mode menunggu
Apa yang ditunggu? Kebijakan lebih lanjutlah yang akan saya tunggu karena saya merupakan tipe trader fundamental. Walaupun bukan berarti saya tidak pernah menggunakan teknikal untuk membuka posisi, namun saya selalu memperhatikan fundamental untuk menentukan arah kedepan secara maksimal. 
Dan lagi, sebagai tambahan, posisi GBP/USD pada artikel sebelumnya sudah saya tutup setengah posisi pada 1.5778 dan melakukan trailing stop untuk posisi yang satu lagi. USD/CAD dan AUD/NZD (tidak ada dalam artikel sebelumnya) juga sudah ditutup profit, namun posisi USD/JPY yang saya buka kemarin berada dalam kondisi "Pain Zone" alias minus. Berikutnya mungkin saya akan mempertimbankan sebuah posisi kembali, tapi belum tahu mata uang apa yang akan saya ambil, dan saya akan mencoba membagikan kembali melalui gambar seperti pada tulisan sebelum ini.

DJIA 
Oya, sekedar info tambahan, saya sedikit lucu melihat acara Economic Challenge semalam di sebuah stasiun TV dengan judul perang mata uang. Waduh kemana saja para ahli-ahli keuangan dari BI, masa kalah oleh trader-trader lokal yang bahkan sudah mengetahui hal tersebut dari jauh-jauh hari. Dan lagi dengan entengnya Mentri Keuangan mengatakan ada dana 3 triliun untuk mengatasi masalah Rupiah, dan bahkan sebenarnya lebih dari 3 triliun "katanya", padahal jelas-jelas para pelaku keuangan (yang jelas lebih profesional karena mereka terjun langsung) sudah mengatakan perlu adanya tindakan nyata pemerintah dalam hal regulasi untuk menenangkan pasar sebab percuma saja menggelontorkan rupiah dalam jumlah besar jika regulasi tidak jelas, hasil ke depan akan sia-sia.

<a href="https://www.instaforex.org/id/">InstaForex broker</a>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar