Pengangguran Di Singapura Tambah Banyak Meski PHK Berkurang - Lab Forex

Analisa Fundamental, Tehnikal. All About Forex

Breaking

Jumat, 31 Juli 2015

Pengangguran Di Singapura Tambah Banyak Meski PHK Berkurang



Sumber vibiz Research News 
Salah satu negara tetangga Indonesia yang berindustri maju, yaitu Singapura merupakan negara yang roda perekonomiannya sangat tergantung pada aktivitas ekspor. Seperti diketahui kinerja konomi Singapura semenjak kuartal terakhir tahun 2014 lalu memang kerap tergelincir, sampai saat ini kinerja kinerja ekonomi Singapura juga masih lemah disebabkan oleh kinerja di sektor manufakturnya yang terpukul tajam karena jumlah permintaan luar negeri atau permintaan ekspornya menurun drastis. 
Ditengah merosotnya kinerja manufaktur di negara ini, Departemen Tenaga Kerja Singapura siang ini (30/7) juga melaporkan rilis awal tingkat pengangguran Singapura untuk kuartal kedua tahun 2015 ini yang dalam rilisnya terlihat bahwa tingkat pengangguran negara ini disepanjang Q2-2015 tercatat meningkat jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Adapun tingkat pengangguran di sepanjang Q2-2015 tercatat sebesar 2 persen dari sebesar 1,8 persen yang tercatat di kuartal sebelumnya. Dapat dilihat pada kuartal dibawah ini:
Singapore Unemployment Rate
Dalam rilis ini tercatat bahwa jumlah pengangguran di Singapura pada Q2-2015 ini adalah sebesar 73.300 dimana 56.100 diantaranya adalah warga negara Singapura asli. Secara keseluruhan, jumlah karyawan yang bekerja di negara ini tercatat tumbuh sebesar 15.700 pada Q2 lalu sehingga jumlah orang yang bekerja tercatat sebanyak 3,63 juta di negara ini. Jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia di sektor jasa tercatat naik pada laju yang lebih cepat pada kuartal kedua lalu, sementara di manufaktur sebaliknya. 
Namun meskipun jumlah pengangguran bertambah pada Q2 tahun ini, setidaknya jumlah kejadian PHK di negara ini justru merosot hingga hanya sebanyak 3.100 dari sebanyak 3.500 yang tercatat pada kuartal sebelumnya atau turun 400 kejadian PHK. Meningkatnya tingkat pengangguran dan memburuknya kinerja sektor industri di negara ini telah membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi di negara ini untuk Q2 tahun ini merosot tajam dari realisasi pertumbuhan yang berhasil tercatat di Q1-2015.
Adapun perkiraan sementara untuk laju pertumbuhan ekonomi negara ini untuk Q2 tahun ini adalah kontraksi sebesar 4,6%. Perlu diketahui kontraksi ini adalah yang terburuk sejak kuartal ketiga 2012 lalu, selain itu kontraksi pada  Q2-2015 ini ini juga kontras dengan laju pertumbuhan sebesar 4,2% yang berhasil diraih pada Q1 sebelumnya. Selain karena faktor fundamental negaranya yang lemah, Amerika Serikat (AS) yang merupakan salah satu mitra dagang terbesar Singapura juga turut berkontribusi atas menurunnya permintaan ekspor dari negara ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar