Super Thursday, Peluang Trading Rilis Suku Bunga The Fed - Lab Forex

Analisa Fundamental, Tehnikal. All About Forex

Breaking

Selasa, 13 Desember 2016

Super Thursday, Peluang Trading Rilis Suku Bunga The Fed

Super Thursday, Peluang Trading Rilis Suku Bunga The Fed

Jadwal rilis suku bunga The Fed Kamis 14 Desember 2016 waktu bagian Amerika, Jumat pukul 02.00 wib 15 Desember 2016 waktu bagian Indonesia.
Mengapa beberapa tahun terakhir The Fed hanya berencana untuk menaikkan tingkat suku bunga ? Apa alasan utama The Fed mempunyai rencana suku bunga hanya naik ?

Labforex secara singkat menilai bahwa rencana ini untuk mencegah krisis terjadi kembali seperti tahun 2008 di Amerika. Tingginya tingkat konsumtif warga Amerika bisa memicu krisis hadir kembali seperti tahun 2008. Konsumtif nya warga Amerika harus diawasi oleh pihak bank central Amerika, salah satunya adalah dengan tingkat suku bunga. Menaikkan tingkat suku bunga bisa menahan laju tingginya tingkat konsumtif warga Amerika. Rendahnya tingkat suku bunga The Fed selama ini bisa memicu tingkat konsumtif warga Amerika melaju tinggi ( Saat ini suku bunga 0.50%, sebelumnya hampir 0 %).

Bukankah banyak hal positif jika tingkat konsumtif tinggi? Benar tingkat konsumtif yang meningkat menunjukkan kemampuan warga disisi ekonomi. Juga tentunya menggairahkan bisnis para produsen. Tetapi ingat jika tidak dikontrol dengan baik maka saat masa jenuh bisa memicu keseleo di salah satu pihak baik pihak produsen maupun konsumen. Contoh, warga antusias untuk mengajukan kredit perumahan katakanlah karena keuangan ada dan juga didukung suku bunga yang rendah, permintaan akan rumah meningkat. Tingginya permintaan akan rumah secara hukum dagang akan membuat harga rumah meningkat, tetapi permintaan masih tinggi, sehingga tidak disadari harga rumah sudah tinggi, disaat masa jenuh ( harga rumah sudah terlalu tinggi ) warga mengajukan kredit perumahan bukan lagi dengan kalkulasi sehat dari penghasilan keuangan mereka. Alhasil disaat masa jenuh dunia ekonomi, warga sudah tidak mampu lagi untuk membayar angsuran kredit rumah, macet. Warga yang membeli rumah lebih dari satu dengan tujuan akan dijual kembali kelak saat harga sudah tinggi, ternyata sepi pembeli, karena harga terlalu tinggi dan tidak ada yang mampu membeli.

Ini hanya satu contoh saja dibidang perumahan dan tentunya masih banyak bidang lain, Labforex yakin Amerika tidak mau terulang lagi kejadian krisis 2008, sehingga tingginya konsumtif warga Amerika harus dikontrol penuh.

Hal inilah yang membuat Labforex punya penilaian mengapa The Fed lebih cenderung selama ini menargetkan menaikkan suku bunga.

Biasanya untuk menganalisa perkiraan rilis suku bunga sebuah bank central saya melihat indikator ekonomi yang sering dijadikan bank central dalam menentukan tingkat suku bunga. Mari kita lihat perkembangan data ekonomi Amerika sejauh ini, apakah The Fed harus menaikkan suku bunga ?

Saya akan mencoba mengambil dua sisi acuan yaitu dari dalam negeri ( Amerika ) dan keadaan global.

1.    Dalam Negeri Amerika

Tingkat Inflasi Tahunan Amerika
 United States Inflation Rate
Tingkat Inflasi Bulanan Amerika
 United States Inflation Rate MoM
Proyeksi Tingkat Inflasi Amerika

Dari indikator ekonomi tingkat inflasi Amerika kita bisa lihat daya beli di Amerika cukup bagus jika kita melihat kondisi ekonomi global yang sedang lesu. Target Inflasi tahunan di Amerika 2%. Dan saat ini 1,6 % dan tentunya hal ini bisa dikatakan bagus karena sudah mendekati target. Jika tadinya tingkat inflasi Amerika sudah mencapai target 2% maka menaikkan suku bunga sah sah saja. Bagaimana tingkat inflasi 1.6% saat ini ? Apakah dari sisi tingkat inflasi saat ini mewajibkan The Fed menaikkan suku bunga ? Bisa, dari sisi tingkat inflasi Amerika yang ada saat ini The Fed tidak salah untuk menaikkan tingkat suku bunga. Tetapi untuk mencapai target 2% tentunya jangan menaikkan tingkat suku sampai tercapai target 2%.



GDP ( Tingkat Pertumbuhan ) Tahunan Amerika
 United States GDP Annual Growth Rate
GDP ( Tingkat Pertumbuhan ) Bulanan Amerika

 United States GDP Growth Rate




Proyeksi GDP Amerika


Dari indikator Ekonomi GDP ( Tingkat pertumbuhan ) Tahunan Amerika terakhir rilis kita lihat dirilis GDP Amerika sebesar 1.6% , Walau kita lihat naik tetapi belum mencapai target GDP Amerika dikisaran 2%. GDP Amerika dirilis bulanan terlihat bagus menunjukkan peningkatan.  Dari sisi GDP ini untuk mencapai rata rata tahunan 2% tentunya jangan menaikkan tingkat suku bunga untuk saat ini.

Tingkat Pengganguran Amerika
United States Unemployment Rate

Proyeksi Tingkat Pengangguran Amerika

The Fed Proyeksikan tingkat pengangguran Amerika tahun ini 4,9% dan rilis terakhir kita lihat tingkat pengangguran di Amerika 4,6%. Tentunya ini adalah hal bagus tingkat pengangguran menurun. Jika kita lihat sisi tingkat pengangguran dengan kebijakan suku bunga, The Fed tidak salah untuk menaikkan tingkat suku bunga saat ini.

Non Farm Payroll Amerika
United States Non Farm Payrolls
Rilis pekerja baru setiap bulannya (Non PNS Non Sektor Pertanian ) Amerika bisa kita lihat sejak Juli mengalami penurunan, Sepengetahuan saya NFP yang menunjukkan keadaan Ekonomi Amerika yang sedang baik adalah rata rata diatas 200K setiap bulannya. Jadi kalau dari kacamata NFP menaikkan tingkat suku bunga saat ini belum pantas karena rilis NFP bisa kita lihat tidak stabil diatas 200K.

Trade Of Balance ( Neraca Perdagangan ) Amerika
United States Balance of Trade
Surplus = Jumlah Eksport Lebih Besar Dibanding Import
Defisit = Jumlah Import Lebih Besar Dibanding Eksport.
Kita bisa lihat Trade Of Balance Amerika diatas, Defisit. Dan keadaan defisit ini pernah disinggung oleh Presiden terpilih Amerika Donald Trumph. Seharusnya Amerika bisa memproduksi banyak barang dan jasa bukan malah mengimpor dari banyak negara. Artinya walau Amerika mengalami defisit lama artinya kebiasaan ini adalah sebuah masalah dimata Donald Trump.  Rilis terakhir kita lihat Neraca perdagangan Amerika defisit kemungkinan disebabkan nilai USD yang menguat sejak terpilihnya Trump sebagai presiden Amerika. Menguatnya nilai USD dampak positifnya adalah membeli barang dari luar negeri akan lebih murah. Tetapi disisi lain barang ekspor negara Amerika akan menjadi mahal dan cenderung permintaan berkurang. Jika suku bunga dinaikkan tentunya bisa membuat nilai USD menguat, tentunya akan memperparah Defisit neraca perdagangan Amerika. Memperlemah USD adalah langkah yang lebih baik untuk memperbaiki neraca perdagangan Amerika yang defisit saat ini. Tentunya bukan dengan menaikkan suku bunga.

Kesimpulan sementara dari dalam negeri ( Amerika ) : Labforex berpendapat bahwa alasan menaikkan suku bunga dari alasan dalam negeri (melihat indikator ekonomi), The Fed tidak dalam posisi harus menaikkan tingkat suku bunga karena masih ada indikator ekonomi Amerika yang belum mencapai target. Tetapi jika The Fed menaikkan suku bunga saat ini untuk mengontrol tingkat konsumtif juga adalah alasan yang benar. 


2.    Global

Karena Amerika adalah negara nomor satu dalam hal ekonomi, maka kebijakan bank central Amerika ( The Fed ) juga akan berpengaruh secara global ( Termasuk Tingkat Suku Bunga ), hal ini disebabkan karena hubungan dagang Amerika dengan banyak negara di dunia. Partner dagang tentunya akan merasakan dampaknya. Belum juga mengenai hutang piutang negara lain terhadap Amerika.
Mari kita lihat perkembangan tingkat suku bunga negara negara mayor tahun 2016 ini.

Jepang
Japan Interest Rate
Awal tahun 2016 Bank Of Japan ( BoJ ) menurunkan tingkat suku bunga menjadi -0.10 % ( suku bunga negatif ). BoJ menurunkan tingkat suku bunga untuk mengatasi masalah deflasi yang terjadi di Jepang saat kala itu.
Japan Inflation Rate
Deflasi yang dialami Jepang ( Daya beli rendah ) terakhir rilis kita lihat berhasil keluar dari zona negatif, bisa kita lihat gambar diatas daya beli naik 0.1 % pada rilis terakhir. Tetapi tentunya target awal 2 % yang ditetapkan oleh BOJ masih sangat jauh untuk dicapai. Artinya Jepang saat ini belum bisa tersenyum untuk masalah inflasi. Ini masalah yang terjadi di Jepang.

China
China Interest Rate
Bank Central China juga menurunkan suku bunga di akhir tahun 2015. Tingkat inflasi ( Daya beli ) di China juga mengalami penurunan beberapa tahun terakhir. Lesunya perekonomian global memberikan dampak besar buat China. GDP China juga turun beberapa tahun yang sebelumnya mendapatkan rekor bagus.
China GDP Annual Growth Rate



Zona Eropa
Euro Area Interest Rate
Bank Central Eropa ( ECB ) juga menurunkan tingkat suku bunga awal tahun 2016.  Saat ini suku bunga ECB sebesar 0 %. Zona eropa beberapa tahun terakhir mengalami banyak masalah, disamping lesunya ekonomi global, negara negara di zona eropa beberapa mengalami krisis. Zona Eropa saat ini sedang berjuang menjauh dari tepi jurang krisis.


Inggris
United Kingdom Interest Rate
Bank of england juga tahun 2016 menurunkan tingkat suku bunga ke 0.25% sebelumnya 0.50 %. Tingkat inflasi yang masih jauh dari target BoE menjadi alasan diturunkannya suku bunga saat itu. Inggris yang saat ini dalam proses administrasi keluar dari Uni Eropa mencoba menunjukkan bahwa mereka mampu mandiri tanpa ada di uni eropa lagi. Tantangan besar buat Inggris ditengah lesunya ekonomi global saat ini.


Australia
Australia Interest Rate
Australia tahun 2016 sudah 2 kali menurunkan tingkat suku bunga dari 2 % dan saat ini 1.5 %. Rendahnya GDP Australia dan belum tercapainya target Inflasi menjadi alasan bank central Australia ( RBA ) menurunkan suku bunga. Saat ini rilis terakhir GDP Australia juga mengalami penurunan.
Australia GDP Annual Growth Rate



New Zealand
New Zealand Interest Rate
New Zealand juga tahun 2016 menurunkan suku bunga beberapa kali yang sebelumnya 2.5% dan saat ini 1.75%. Tingkat inflasi yang rendah dan neraca perdagangan yang defisit terus tahun ini terutama pertengahan tahun ini menjadi alasan bank central New Zealand ( RBNZ ) memutuskan untuk menurunkan tingkat suku bunga.

Gambaran diatas dari beberapa negara mayor menunjukkan bahwa mereka semua menurunkan suku bunga karena alasan ekonomi yang sedang tidak baik tentunya dengan menurunkan suku bunga untuk memancing ekonomi yang lesu bergairah kembali. Termasuk juga jika kita lihat kebijakan suku bunga di negara negara berkembang ( Negara Emerging Market ) mayoritas menurunkan tingkat suku bunga, tetap alasannya adalah karena lesunya ekonomi.
Saya simpulkan akhir akhir ini hanya bank central Amerika ( The Fed ) yang memiliki rencana menaikkan suku bunga, sedangkan negara negara lain sebaliknya menurunkan suku bunga demi bisa lepas dari lesunya keadaan ekonomi global.
Bayangkan ditengah tengah lesunya ekonomi global dan bank central Amerika menaikkan suku bunga yang kita tahu suku bunga Amerika memberi dampak secara global.  Apa dampaknya bagi negara negara yang mayoritas sedang berjuang lepas dari masa lesu ekonomi ? hmmmm.....


Dolar Menjelang Rilis Suku Bunga The Fed
Dampak Kemenangan Trump
Trump terpilih menjadi presiden berikutnya, kemenangan trump memberi dampak terhadap USD.  USD menguat dengan cara yang lain dari kebanyakan perkiraan analisa sebelum pemilihan presiden Amerika. Analisis banyak mengatakan jika Trump terpilih maka USD akan melemah. Termasuk saya juga menganalisa demikian. Untungnya saya hanya trading satu hari saja saat perhitungan suara memanfaatkan momen pemilihan presiden Amerika di pair EURJPY saat itu. Walau saya mendapatkan profit tetapi cenderung terkejut melihat USD yang menguat saat Trump resmi jadi pemenang. USD melemah hanya saat perhitungan suara menunjukkan Trump sedang memimpin. Ternyata setelah bisa dipastikan Trump yang memenangkan pemilihan presiden Amerika, USD berbalik menguat.

Setelah beberapa hari sejak kemenangan Trump ternyata penguatan USD disebabkan pelaku pasar memilih membeli Surat Hutang ( BOND/Surat Berharga ) Amerika dibanding langsung investasi di USD. Alurnya Surat hutang diborong tentunya membeli surat hutang menggunakan USD yang artinya kebutuhan USD akan meningkat, alhasil USD mengumpul di Bank, peredaran USD berkurang dipasaran, hal inilah menurut saya yang mengakibatkan USD menguat secara perlahan dan pasti.


Bond Amerika
Historical Data Chart
Mari kita perhatikan gambar Surat Hutang / Surat berharga / Bond Amerika di atas. Sejak kemenangan Trumph grafik naik tinggi.

Index USD
Historical Data Chart
Bisa kita lihat Index Usd Menguat sejak Trump terpilih menjadi presiden, Index USD sebelum pemilihan presiden berada dikisaran 98 tetapi sejak kemenangan Trump naik sampai cetak rekor tahun ini 102. Indek USD ini adalah gambaran mata uang USD terhadap 6 negara besar partner dagang Amerika. USD sedang menguat atau melemah secara umum bisa kita pantau dari chart Index USD ini.

Penguatan USD ini masih dari efek kemenangan Trump, Bagaimana jika nantinya suku bunga dinaikkan ? Apakah USD akan semakin menguat? Bagaimana The Fed mengantisipasi penguatan USD jika suku bunga dinaikkan? Bagaimana juga antisipasi bank bank central negara lain ?

Saat ini hanya mata USD dari negara negara besar yang berjaya sendiri, menguat sendiri ditengah kelesuan ekonomi global. Tentunya hal ini tidak akan tidak baik bagi Amerika sendiri. Berjaya sendiri lebih banyak negatifnya dibanding positifnya.

Kesimpulan lagi : Dilihat dari keadaan ekonomi global dan penguatan USD yang besar menjelang rilis suku bunga, menurut LabForex The Fed sebaiknya menunda kenaikan suku bunga. Sementara kalau dilihat dari sisi dalam negeri kemungkinan menaikkan suku bunga kemungkinan besar bisa terjadi saat ini untuk mengontrol tingkat konsumtif warga Amerika.

Dua kondisi yang berseberangan ini membuat saya memperkirakan beberapa kondisi untuk rilis suku bunga The Fed :
1.    1.  Suku bunga The Fed naik, tetapi The Fed akan masuk ke pasar untuk lakukan intervensi USD agar USD tidak terlalu menguat. Intervensi bisa dilakukan seperti The Fed menjual USD ke pasar.
2.    2. Suku bunga The Fed tidak jadi naik dengan catatan mungkin The Fed akan mengutarakan kenaikan suku bunga The Fed akan dilakukan tahun 2017. Tidak jadi naik USD akan melemah menurut saya.
3.    3. Suku bunga The Fed naik hanya sesuai prediksi ( 0.75%) maka penguatan USD hanya akan terbatas, kecuali naik 1% maka penguatan USD bisa bertahan lama.

Dari kondisi diatas maka saya mengambil keputusan untuk peluang trading sebagai berikut :
1.    1. Sell USD jika suku bunga tidak jadi naik.
2.    2. Sell USD jika suku bunga naik sesuai prediksi, tetapi kita masuk pasar setelah dampak penguatan USD mereda dari dampak kenaikan suku bunga. Ini tidak akan memakan waktu lama untuk menunggunya.
3.    3. Apapun keputusan tingkat suku bunga The Fed, saya akan membeli GOLD dengan mencari harga terendah untuk masuk pasar pada desember ini dan akan tutup posisi Maret atau April tahun 2017.
4.    4. Untuk Pair saya memilih USDJPY, Level Sell USDJPY saya adalah USDJPY di harga 115. 116. 117. Target Profit pertama 109 Target profit kedua 105, Target profit ketiga 100. Stop loss 500 pips/poin dari harga SELL. Posisi ini akan saya tutup tahun 2017. Sekitar Maret atau juni 2017 atau sudah mencapai target profit.

Catatan :
Peluang trading yang disampaikan tidak ada garansi untuk memperoleh keuntungan pasti. Ini hanya analisa pribadi Labforex saja.
Jangan lupa rilis suku bunga Bank Central Swiss dan Bank Central England di hari yang sama. Analisa saya suku bunga SNB dan BoE tidak akan mengalami perubahan.

Salam By Labforex

Tidak ada komentar:

Posting Komentar