Back To School "Konsep Ekonomi Dasar" - Lab Forex

Analisa Fundamental, Tehnikal. All About Forex

Breaking

Minggu, 24 Januari 2016

Back To School "Konsep Ekonomi Dasar"


Konsep Ekonomi 
* Pengertian Ilmu ekonomi 
* Pembagian Ilmu ekonomi 
* Tindakan, Motif dan Prinsip Ekonomi 

Pengertian Ilmu ekonomi 
Kalian pasti sudah tidak asing dengan istilah ekonomi. Mulai dari bangun tidur, kalian sudah disuguhi berita ekonomi yang muncul di layar kaca. Jika kita tilik lebih lanjut, sebenarnya apa sich ekonomi itu? 
Para pakar memiliki pendapat yang berbeda dalam mendefinisikan ilmu ekonomi. Berikut devinisi ilmu ekonomi menurut para pakar :  
1.   Aristoteles 
Aristoteles membedakan antara Oikonomos dan Chrematisti. Menurutnya Oikonomos adalah menyelediki peraturan rumah tangga, dan Chrematisti adalah mempelajari peraturan-peraturan tukar-menukar.  Pemikiran ini dapat disebut sebagai perintis jalan bagi berkembangnya teori ilmu ekonomi.  
2.   Adam Smith 
Menurut Adam Smith, ilmu ekonomi adalah : 
“Ilmu kekayaan atau ilmu yang khusus mempelajari sarana-sarana kekayaan suatu bangsa dengan memusatkan perhatian secara khusus terhadap sebab-sebab material dari kemakmuran, seperti hasil-hasil industri, pertanian dan sebagainya” 

3.   J.B. Say 
Menurut J.B. Say, ilmu ekonomi adalah : 
“Suatu kajian tentang peraturan yang menentukan kekayaan” 

4.   J.S. Mill 
Menurut J.S. Mill ekonomi adalah : 
“Suatu ilmu yang berhubungan dengan pengeluaran hasil negara” 

5.   David Ricardo 
Menurut David Ricardo, ilmu ekonomi adalah : 
“Suatu kajian tentang hukum berbagai jenis golongan masyarakat” 

6.   F.A. Walker 
Menurut F.A. Walker, ilmu  ekonomi adalah : 
“Suatu cabang ilmu yang berhubungan dengan kekayaan” 

7.   Von Neumann dan Morgenstern 
Menurut Von Neumann dan Morgenstern, ilmu ekonomi adalah : 
“Disiplin ilmu yang sayang sekali bila tidak diperlakukan secara tidak ilmiah karena para tokoh terkemukanya sibuk mengurusi solusi-solusi untuk menghadapi masalah-masalah mendesak zaman itu” 

8.   Samuekon 
Menurut Samuekon, ilmu ekonomi adalah : 
“Sebuah studi yang menganalisis kerugian dan keuntungan meningkatkan pola-pola tertentu dalam pemakaian sumber daya” 

9.   Ruenez 
Menurut Ruenez, ilmu ekonomi adalah : 
“Ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menghadapi kebutuhan-kebutuhannya dengan sarana-sarananya yang terbatas yang memmpunyai berbagai macam fungsi” 

10.   Alfred Marshall 
Menurut Alfred Marshall, ilmu ekonomi adalah : 
“Ilmu yang mempelajari usaha-usaha individu dalam ikatan pekerjaan dalam kehidupannya sehari-hari. Ilmu ekonomi membahas kehidupan manusia yang berhubungan dengan bagaimana ia memperoleh pendapatan dan bagaimana pula ia mempergunakan pendapatan itu” 

11. Paul A. Samuelson 
Menurut Paul A. Samuelson, ilmu ekonomi adalah : 
“studi mengenai bagaimana cara manusia dan masyarakat sampai pada pilihan (dengan atau tanpa uang) untuk menggunakan sumber-sumber ekonomi yang terbatas yang dapat mempunyai kegunaan-kegunaan alternatif untuk menghasilkan berbagai macam barang dan mendistribusikan untuk konsumsi baik sekarang maupun masa yang akan datang diantara berbgai orang dan golongan dalam masyarakat” 

12. Alfred W. Stonier 
Alfred W. Stonier membagi ilmu ekonomi menjadi 3 kelompok, yaitu : 
Ilmu Ekonomi Deskriptif ilmu ekonomi mendiskripsikan data-data yang menjelaskan berbagai fenomena dan kenyataan yang terjadi. 
Teori Ekonomi ilmu ekonomi memberikan penjelasan yang disederhanakan tentang caranya suatu sistem ekonomi bekerja dan ciri-ciri yang penting dari sistem seperti itu. 
Ilmu Ekonomi Terapan ilmu ekonomi mempergunakan rangka dasar umum dan analisis yang diberikan oleh ekonomi teori untuk menerangkan sebab-sebab dan arti pentingnya kejadian-kejadian yang dilaporkan oleh para ahli ekonomi deskriptif. 

13. Lipsey 
Menurut Lipsey, ilmu ekonomi adalah : 
“Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuha manusia yang tidak terbatas.” 

14. Rostow 
Rostow membagi ekonomi dalam lima tahap pertumbuhan, yaitu : 
-masyarakat tradisional 
-prasyarat untuk tinggal landas 
-tinggal landas 
-dewasa (mastury) 
-masa konsumsi missal 

15. Willian Beveridge 
Menurut Willian Beveridge, ilmu ekonomi adalah : 
“Suatu kajian tentang cara manusia bekerjasama untuk mendapatkan keperluan material” 

16. Louis Cantori, 
Louis Cantori mendefinisikan ilmu ekonomi dari segi Islam, menurutnya ekonomi adalah : 
"Masalah menjamin berputarnya harta diantara manusia, sehingga manusia dapat memaksimalkan fungsi hidupnya sebagai hamba Allah untuk mencapai falah (kesejahteraan) di dunia dan akherat (hereafter).”  
17. A. C. Pigou 
Menurut A. C. pigou, ilmu ekonomi adalah : 
“Satu kajian untuk menambahkan jumlah pengeluaran untuk meningkatkan taraf hidup” 

18. Edwin Cannan 
Menurut Edwin Cannan, ilmu ekonomi adalah : 
“Suatu studi yg bertujuan untuk  menerangkan faktor-faktor umum yang menentukan kabajikan material” 

19. M. Akram Khan 
Menurut M. Akram Khan (pakar ekonomi Islam), ilmu ekonomi adalah : 
“Suatu ilmu yang bertujuan mempelajari kesejahteraan manusia (falah) yang dicapai dengan mengorganisir sumber-sumber daya bumi atas dasar kerjasama dan partisipasi.” 

20. Lionel Robbins 
Menurut Lionel Robbins, ilmu ekonomi adalah : 
“Suatu ilmu yang mengkaji tingkah laku manusia yang berhubungan dengan kehendak mereka yang tidak terbatas dengan sumber-sumber terbatas dengan memaksimalkan kegunaan (utility)” 




Pembagian Ilmu Ekonomi 
Dalam mendefinisikan ekonomi, Alfred W. Stonier membagi ilmu ekonomi menjadi 3 kelompok, yaitu : 
Ilmu Ekonomi Deskriptif yakni ilmu ekonomi yang mendiskripsikan data-data yang menjelaskan berbagai fenomena dan kenyataan yang terjadi. 
Teori Ekonomi yakni ilmu ekonomi yang memberikan penjelasan yang disederhanakan tentang caranya suatu sistem ekonomi bekerja dan ciri-ciri yang penting dari sistem seperti itu. 
Ilmu Ekonomi Terapan yakni ilmu ekonomi yang mempergunakan rangka dasar umum dan analisis yang diberikan oleh teori ekonomi untuk menerangkan sebab-sebab dan arti pentingnya kejadian-kejadian yang dilaporkan oleh para ahli ekonomi deskriptif. 
Pengelompokan ilmu ekonomi kembali terjadi pada tahun 1930-an dan para ahli membaginya menjadi dua yaitu Ekonomi Makro (macroeconomics) dan Ekonomi Mikro (microeconomics).  
1. Ekonomi Mikro (microeconomics) 
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. 
Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.  Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus). 
Penerapan ekonomi mikro : 
Teori konsumsi 
Teori produksi dan harga 
Kesejahteraan ekonomi 
Organisasi industri 
Kegagalan pasar 
Ekonomi finansial 
Perdagangan internasional 
  
2. Ekonomi Makro (macroeconomics) 
Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut. 
Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan. 

Permasalahan yang dihadapi oleh ekonomi makro adalah : 
-Kemiskinan dan pemerataan 
-Krisis nilai tukar 
-Hutang luar negeri 
-Perbankan, kredit macet 
-Inflasi 
-Pertumbuhan ekonomi 
-Pengangguran 


Tindakan, Motif dan Prinsip Ekonomi 
A. Tindakan ekonomi  
1.  Pengertian 
Tindakan ekonomi adalah tindakan manusia yang didorong oleh usaha memenuhi kebutuhan fisik untuk mencapai kemakmuran. Suatu tindakan dikatakan sebagai tindakan ekonomi apabila tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan antara pengorbanan dan hasil serta dapat melakukan pilihan yang tepat dalam memenuhi kebutuhan mana yang harus didahulukan dan yang sesuai dengan kemampuannya. Tindakan ini disebut dengan tindakan ekonomi rasional. 

2.  Pelaku dari tindakan ekonomi 
a.  Tindakan ekonomi perorangan 
Yaitu tindakan perorangan untuk memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk ekonomi tanpa melupakan dirinya sebagai makhluk sosial. 
b.  Tindakan ekonomi lembaga masyarakat 
Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh semua bentuk organisasi masyarakat baik berupa perkumpulan, yayasan, perusahaan atau yang lainnya. 
c.  Tindakan ekonomi pemerintah 
Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh lembaga negara atau pemerintah untuk memenuhi kebutuhan negara dan rakyatnya. 
d.  Tindakan ekonomi antarnegara 
Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh dua negara atau lebih guna meningkatkan kemakmuran warga negara dan bangsa yang bersangkutan. 

3.  Pengelompokan tindakan ekonomi 
a.  Kegiatan produksi 
Yaitu kegiatan produksi adalah kegiatan untuk menambah nilai guna suatu barang guna memenuhi kebutuhan hidup manusia. Orang atau lembaga yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen. 
Kegiatan produksi dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: 
1)  Produksi sektor primer, sekunder, dan tersier 
Sektor primer, contohnya: pertanian, pertambangan dan peternakan. 
Sektor sekunder, contohnya: pabrik konveksi, pabrik sepatu, pabrik buku. 
Sektor tersier, contohnya: guru, salon kecantikan dan designer. 
2)  Produksi sektor publik dan swasta 
Sektor publik, contohnya: PT PLN, PT Pos Indonesia, PT KAI. 
Sektor swasta, contohnya:Indosat dan Telkom. 
3)  Produksi sektor konsumsi dan investasi 
Sektor konsumsi, contohnya: percetakan majalah, katering, dokter, penasihat hukum. 
Sektor investasi, contohnya: pabrik mesin cetak, pabrik kendaraan dan mobil. 

Tindakan produsen agar produksi berjalan terus-menerus yaitu: 
Menentukan jenis produk yang tepat. 
Menekan biaya produksi. 
Menggunakan tenaga kerja terampil. 
Pemakaian bahan baku dan penolong secara efisien. 
Menentukan sistem distribusi yang tepat. 
Melakukan promosi. 
  
b.  Kegiatan distribusi 
Adalah suatu proses penyebarluasan hasil produksi agar sampai kepada konsumen. Dengan kata lain, distribusi adalah penyaluran barang/jasa dari produsen ke konsumen. Sedangkan orang atau lembaga yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor. Tujuan distribusi adalah menyeimbangkan antara daerah surplus dengan daerah minus barang atau jasa. Agar kegiatan distribusi sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu diperhatikan ketepatan waktu, ketepatan sasaran, dan keutuhan barang atau jasa. 
  
c.  Kegiatan konsumsi 
Adalah kegiatan untuk menggunakan, memakai, atau menikmati barang dan jasa secara berangsur-angsur atau habis sekali pakai. Konsumsi dapat diartikan juga sebagai kegiatan mengurangi nilai guna suatu barang/jasa.Orang atau lembaga yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen.  
Tindakan yang perlu dilakukan konsumen adalah: 
Menyusun prioritas pemenuhan kebutuhan. 
Membeli barang dengan harga yang sesuai dengan kemampuan. 
Menghemat sebagian pendapatan yang diperoleh. 
  
B. Motif Ekonomi dan Motif Non-Ekonomi 
1.  Pengertian 
a.  Motif ekonomi adalah dorongan manusia untuk melakukan tindakan ekonomi. Motif manusia untuk memenuhi kebutuhannya dibedakan menjadi: 
Motif intrinsik adalah keinginan memperoleh barang atau jasa karena dorongan dari kesadaran sendiri. Misalnya: orang minum karena haus. 
Motif ekstrinsik adalah keinginan memperoleh barang dan jasa karena pengaruh dari pihak luar. Misalnya: Joss dibelikan sepeda ayahnya karena temannya ke sekolah naik sepeda. 

b.  Motif non-ekonomi adalah keinginan yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan, tanpa mempertimbangkan secara ekonomi. 

2.  Macam-macam motif ekonomi 
a.  Motif memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kemakmuran 
Motif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ini timbul dari diri manusia sendiri. Motif ini merupakan hal yang paling wajar bagi setiap orang, karena pemenuhan kebutuhan harus dilakukan untuk dapat hidup dengan layak. Misalnya: orang membeli beras untuk kebutuhan makan. 
b.  Motif mencari keuntungan 
Motif yang mendorong seseorang melakukan tindakan ekonomi untuk memperolehkeuntungan. Motif ini umunya dimiliki oleh para pedagang atau produsen.Misalnya: seorang pedagang yang menyediakan barang daganganya dengan baik dan rapi agar enak dilihat, melayani pembeli dengan ramah dan sopan sehingga konsumen tertarik untuk membelinya. Usaha yang dilakukan pedagang itu karena dorongan untuk memperoleh keuntungan dari barang yang dijualnya. 
c.  Motif mendapatkan kekuasaan ekonomi 
Motif yang mendorong seseorang untuk mendapat kekuasaan dalam bidang ekonomi.Motif ini umumnya dilakukan oleh pedagang besar. Misalnya: para pedagang besar ingin memperoleh kekuasaan di bidang ekonomi, maka yang dilakukannya yaitu membeli barang untuk dijual kembali dalam jumlah yang besar. Selain itu dengan membeli atau menyewa beberapa tempat untuk memasarkan barang dagangannyaatau memperluas usahanya sampai ke daerah-daerah. 
d.  Motif untuk memperoleh penghargaan 
Motif yang mendorong seseorang untuk memperoleh penghargaan, baik penghargaan karena keahliannya maupun karena jasanya. Misalnya: seorang dokter mengabdi untuk mendapatkan penghargaan baik berupa uang, pujian, maupun kenaikan pangkat. 

3.  Macam-macam motif non-ekonomi 
a.  Motif ingin berbuat sosial 
Motif yang mendorong seseorang untukberbuat kebaikan kepada sesamamanusia. Motif ini muncul karena adanya ingin membantu, meringankan atau menolong orang lain yang membutuhkan bantuan. Misalnya menyantuni anak yatim piatu, menyumbangkan barang, uang atau tenaga kepada bencana alam, menyisihkan sebagian tabungan untuk membantu sesama teman yang tidak bersekolah karena tidak mampu membayar biaya sekolah. 
b.  Motif kebutuhan estetika 
Motif yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan keindahan. Misalnya: keinginan untuk memiliki mobil antik. 
c.  Motif kebutuhan pengetahuan 
Motif yang dilakukan untuk memenuhi keinginan manusia tentang segala sesuatu dengan mempelajari ilmu pengetahuan. Misalnya: orang yang mempelajari ilmu umum maupun ilmu agama. 
d.  Motif kebutuhan keamanan 
Motif untuk memenuhi keinginan akan keamanan, yakni supaya tidak ada gangguan, kriminal, dan yang membahayakan diri dalam mencapai tujuan hidup.Misalnya: menaati peraturan, sopan santun dalam pergaulan. 

C. Prinsip ekonomi 
1.  Pengertian 
Prinsip ekonomi dapat diartikan yaitu dengan pengorbanan yang sekecil-sekecilnya untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Dengan kata lain berusaha dengan alat yang seadanya untuk memperoleh hasil yang maksimal. 
2.  Tujuan melakukan tindakan berdasarkan prinsip ekonomi, yaitu: 
Mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin. 
Mengurangi konsumsi agar tidak boros. 
Mempergunakan kemampuan dan modal yang dimilikinya. 
Memperkecil kerugian dari akibat kesalahan-kesalahan tertentu. 
3.  Macam-macam prinsip ekonomi 
a.  Prinsip ekonomi konsumen 
Yaitu pengorbanan konsumen dalam memperoleh barang dan jasa hingga maksimal. 
Prinsip ekonomi konsumen misalnya: 
Memilih barang-barang yang akan dibeli dengan baik dan disesuaikan dengan kebutuhan yang utama dan terpenting. 
Menentukan barang yang bermutu yang disesuaikan dengan kemampuan daya beli kita. 
Contoh tindakan konsumen yang berdasarkan prinsip ekonomi, diantaranya: 
Mengadakan tawar-menawar dan memilih sebelum membeli barang. 
Membuat skala prioritas kebutuhan. 
Memerhatikan perbandingan manfaat dan nilai yang akan diperoleh dengan biaya yang akan dikeluarkan. 
Dapat mengendalikan pengeluaran dengan memerhatikan pendapatan kita. 
Membeli barang sesuai dengan perencanaan kita. 
Berusaha untuk mencari tambahan penghasilan. 
b.  Prinsip ekonomi produsen 
Yaitu cara menekan biaya produksi untuk menghasilkan barang produksi sesuai yang diharapkan. 
Contoh tindakan produsen yang berdasarkan prinsip ekonomi, diantaranya: 
Menggunakan bahan mentah berkualitas tinggi dengan harga yang murah. 
Memilih dan menetapkan barang-barang yang akan diproduksi. 
Menetapkan jumlah tenaga kerja dan alat-alat produksi agar biaya produksi dapat ditekan serendah-rendahnya. 
Membuat analisis kebutuhan pasar agar barang yang diproduksi dapat laku terjual. 
Produsen selalu berusaha agar hasil produksinya dapat dibeli konsumen dengan harga terjangkau dengan mutu yang baik dan mampu bersaing. 
Menentukan lokasi pabrik yang dekat bahan baku. 
Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. 
c.  Prinsip ekonomi distributor/pedagang 
Yaitu dengan modal tertentu untuk mendapatkan barang yang berkualitas sehingga dapat dijual kembali dengan tujuan mendapatkan keuntungan. 
Contoh tindakan pedagang yang berdasarkan prinsip ekonomi, diantaranya: 
Penjual harus melakukan pemilihan terhadap barang yang akan dijualnya. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan barang yang baik untuk dijual kembali dengan cepat dengan harga yang menguntungkan. 
Menyediakan barang dan jasa yang paling disukai pemakai/konsumen dengan harga bersaing dan bermutu serta hasil penjualannya pun menguntungkan. 
Menyesuaikan alat angkut dengan karakteristik barang. 
Membeli barang secara langsung dari produsen sehingga harganya lebih murah dan keuntungan yang diperoleh lebih maksimal.  
4.  Ciri-ciri orang yang menerapkan prinsip ekonomi 
Bertindak rasional; Artinya seseorang dalam melakukan kegiatan/tindakan selalu menggunakan akal sehat bukan berdasarkan emosi dan hawa nafsunya. 
Bertindak ekonomis; Artinya seseorang dalam melakukan tindakan ekonomi menggunakan perhitungan-perhitungan yang cermat dan perencanaan yang matang. 
Bertindak hemat; Artinya seseorang dalam melakukan tindakan ekonomi selalu menghindari pemborosan dengan membeli kebutuhan/barang-barang yang memang benar-benar dibutuhkan. 
Membuat skala prioritas; Artinya seseorang dalam memenuhi kebutuhannya membuat urutan pemenuhan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingan, dimulai dari pemenuhan kebutuhan yang paling mendesak sampai kebutuhan yang bisa ditangguhkan pemenuhannya. 
Bertindak dengan prinsip cost and benefit; Artinya seseorang dalam melakukan kegiatan selalu memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diterima dari kegiatan yang dilakukannya. 
  
5.  Manfaat penggunaan prinsip ekonomi 
Mengoptimalkan sumber daya yang ada sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. 
Bekerja hemat, cepat, dan tepat sehingga memperkecil resiko kerugian atau kerusakan. 
Mencapai tujuan dengan tepat waktu dan berhasil sehingga dapat mencapai tingkat kemakmuran yang diinginkan. 
Mencapai hasil kerja yang terjamin mutunya sehingga memenuhi tingkat kepuasan dari pelaku ekonomi. 
Hidup lebih maju dalam persaingan yang sehat. 

  
D. Hukum Ekonomi  
1.  Pengertian 
Hukum ekonomi adalah ketentuan atau aturan yang menerangkan hubungan antara dua peristiwa ekonomi atau lebih yang saling berkaitan atau hubungan antara gejala-gejala ekonomi. 
2.  Hubungan-hubungan dalam hukum ekonomi 
a.  Hubungan kausal atau hubungan sebab akibat, adalah hubungan peristiwa-peristiwa di mana yang satu mengakibatkan terjadinya peristiwa yang lain dan ini tidak berlaku untuk sebaliknya. 
Contoh: 
Kenaikan tarif listrik akan diikuti kenaikan harga barang-barang. 
Kenaikan gaji pegawai negeri menyebabkan barang-barang juga naik harganya. 
b.  Hubungan fungsional atau hubungan yang saling memengaruhi, adalah hubungan dua peristiwa atau lebih yang saling memengaruhi dan hubungan ini dapat berlaku sebaliknya. Contoh: hukum permintaan dan penawaran. 
Hukum permintaan yaitu jika harga barang naik maka permintaan akan barang berkurang sebaliknya jika permintaan barang naik maka harga barang juga akan naik. 
Hukum penawaran yaitu jika harga barang turun maka penawaran akan berkurang sebaliknya jika harga barang naik maka penawaran akan bertambah.  
Hukum ekonomi bersifat ceteris paribus, adalah keadaan di mana faktor-faktor yang berkaitan bernilai tetap/tidak berubah (konstan).  
Kesimpulan: kita harus selalu menghadapi tradeoff , biaya adalah apa yang anda korbankan untuk mendapatkan atau untuk memperoleh sesuatu , orang rasional berfikir pada suatu margin, kita bereaksi kepada insentif, perdagangan dapat menguntungkan semua pihak , pasar sebagai wahana yang baik untuk kegiatan ekonomi , pemerintah adakalanya memperbaiki mekanisme pasar . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar