Indeks berjangka AS sinyalkan kerugian terbesar di dalam pasar saham terbesar di dunia seiring indeks Nasdaq 100 menyentuh batasan kerugian harian sebesar 5%.
Indeks terpukul dalam aksi jual secara luas di semua industri, yang termasuk saham Apple Inc dan Netflix Inc yang turun setidaknya sebesar 5.7%, jatuhnya saham Gilead Sciences Inc. dan Biogen Inc yang menunjukkan belum meredanya aksi jual di saham bioteknologi, dan saham Conoco Phillips serta Chevron Corp yang terpuruk lebih dari 7.4% karena pelemahan lebih lanjut di harga minyak mentah.
Indeks berjangka Nasdaq 100 turun sebesar 5% menjadi 3,992.25 pada malam ini. Sementara itu indeks Standard & Poor 500 yang kontraknya berakhir di bulan September turun sebesar 3.8% menjadi 1,897.25 dan indeks Dow Jones Industrial Average melemah sekitar 4%.
Analis dari sekuritas di Copenhagen mengatakan bahwa pertumbuhan PDB di AS dan ekonomi zona Euro belum cukup kuat untuk mencegah kejutan disinflasi yang terakumulasi secara global. Orang-orang saat ini telah menyadari mungkin ada pelemahan lebih lanjut di mata uang China. Mereka tampaknya tidak sedang dalam mengendalikan situasi dan kami dapat melihat sebuah umpan balik yang dapat menghantui AS.
Ketenangan di pasar AS pada pekan lalu telah hancur, dengan volatilitas melonjak ke rekor terbesarnya karena Dow yang memasuki fase koreksi dan investor melepas keuntungan terbesar di tahun 2015. Indeks ekspektasi volatilitas naik lebih dari dua kali llipat dari pekan lalu. Saham-saham menyerah pada aksi jual global yang telah menghapus nilai ekuitas lebih dari $5 triliun di seluruh dunia sejak China secara mengejutkan mendevaluasi mata uangnnya pada tanggal 11 Agustus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar