Apa yang terjadi pada Yunani dalam 2 pekan terakhir sungguh mengherankan dan menggembirakan, bagaimana sebuah negara yang mempunyai segunung utang dan terancam keluar dari Uni Eropa dan Eurozone akhirnya bisa selamat. Dan semalam diberitakan negara ini sudah membayar utangnya kepada IMF dan juga kepada ECB setelah mendapat persetujuan menerima paket bailout dari krediturnya awal pekan lalu.
Paket bantuan yang diterima untuk ketiga kalinya tersebut memberikan angin segar terhadap perekonomian negara tersebut dan itu dimulai dibukanya kembali bank-bank awal pekan ini setelah selama 2 pekan ditutup pasca krisis gagal bayar utangnya. Berkah terus mengalir pada perekonomian negara yang masuk Uni Eropa pada tahun 1981 dan masuk Eurozone pada tahun 2001 hingga laporan yang diumumkan bank sentral Yunani sore ini, laporan tersebut mengabarkan neraca current account yang sudah 7 bulan berturut alami defisit berhasil mencetak surplus.
Ya, akhirnya saldo keuangan pemerintah negara ini berubah menjadi surplus pada bulan Mei lalu. Surplus tersebut dicapai sebagian besar karena penerimaan perdagangan barang dan jasa pada bulan tersebut. Neraca transaksi berjalan negeri tersebut surplus EUR 407.2 juta pada bulan Mei dibandingkan defisit EUR 299.3 juta pada bulan yang sama tahun lalu.
Surplus pada neraca perdagangan barang dan jasa bertambah menjadi EUR 725.4 juta di bulan Mei dari hanya EUR 89.8 juta pada periode yang sama tahun lalu. Defisit perdagangan barang berkurang ke EUR 984.9 juta pada bulan Mei dari EUR 1,5 miliar tahun sebelumnya. Surplus perdagangan jasa naik ke EUR 1,7 miliar dari EUR 1,6 miliar tahun sebelumnya. Dan pada saat yang sama, saldo akuntansi modal beralih ke surplus EUR 11,6 juta di bulan Mei dari defisit EUR 12,4 juta dari tahun sebelumnya.
Bagaimana kondisi ekonomi negara ini selanjutnya setelah diberikannya paket bailout kepada negara tersebut, simak terus dalam update perekonomian global yang disampaikan Vibiznews. Dan sebagai informasi, utang negara Yunani sebelum bayar kepada IMF dan ECB (EUR6,25 miliar) sekitar 360 miliar euro atau sekitar Rp 5.000 triliun, dengan rasio utang terhadap PDB sebesar 155,3% dan sebenarnya masih tekor sampai bulan Mei kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar