Kisah Dua Penjual Buah - Lab Forex

Analisa Fundamental, Tehnikal. All About Forex

Breaking

Senin, 22 Mei 2017

Kisah Dua Penjual Buah



Di sebuah pasar buah ada dua orang penjual buah yang lapak nya berdampingan. Tidak ada persaingan diantara mereka berdua. Kita sebut saja Ibu A dan Ibu B. 

Mereka dominan menjual jeruk medan. Dan pemasok jeruk mereka dari berastagi tanah karo. 

Suatu hari mereka mendapatkan pasokan jeruk dari pemasok biasa. Seperti biasa, masing masing 3 keranjang. Esoknya hari setelah bongkar bongkar keranjang jeruk, ternyata si ibu A dan ibu B mendapat hal yang kurang beruntung, salah satu keranjang jeruknya didapati ada jeruk yang pecah dan hampir busuk, tepat di bagian paling bawah dalam keranjang. Si Ibu A dan B menimbang jeruk tersebut, 50 kilo total yang busuk. Sementara satu keranjang itu berat jeruknya kisaran 70 kilo. 

Ibu A memilih membuang saja jeruk yang  busuk tadi, dan langsung memesan satu keranjang jeruk baru tetapi dari pemasok lain. Ibu A mikir ya sudahlah resiko jualan. 

Sementara si ibu B memilih mencoba menjual jeruk jeruk yang busuk tadi dengan harapan ada yang mau beli, karena si ibu B mikir sudah rugi untuk dimodal beli jeruk tersebut. Ibu B tidak memesan jeruk baru seperti yang dilakukan ibu A.

Seminggu kemudian, Ibu A kalkulasi hasil dagang. Kerugian karena adanya jeruk busuk sebelumnya,tertutupi , bahkan dapat untung dari kebijakan si ibu A dari jeruk yang dibeli 1 keranjang belakangan tersebut. 

Sementara si Ibu B setelah sepekan, jeruk yang busuk yang dicoba dijual dengan harapan ada yang beli, lakukan kalkulasi juga, rugi. Karena jeruk busuknya tidak ada yang beli. Kalaupun ada yang beli tentunya harga sudah jauh sangat rendah. tetap rugi ujungnya. 


Dalam trading, kita sering mengalami hal ini, sering menahan posisi yang floating minus yang sudah sangat besar, berharap posisi floating minus berbalik menjadi profit. Ditahan terus eh malah makin floating. Tidak rela untuk lakukan cut loss. Padahal persentase floating minus sudah melebihi setengah dari modal. 

Sementara trader yang bijak, menentukan batas persentase floating minus. Jika sudah tercapai maka wajib cut loss. Apapun yang terjadi dengan harga selanjutnya. 

Dengan memutuskan cut loss di persentase floating minus yang sudah ditetapkan sebelumnya tentunya kita bisa lakukan rencana baru. kita bisa mencari analisa pair lain, tidak harus memaksa di pair yang membuat kita loss. Ada peluang kita untuk menutupi loss. Sementara yang memutuskan tidak cut loss, resikonya akan lebih tinggi, bisa bisa MC. Ada kalanya kita tahu peluang bagus ada di pair lain, tetapi karena posisi kita yang floating minus besar, kita tidak bisa melakukan apa apa. 

Kesimpulan :

Buatlah kategori floating minus yang sehat dan tidak sehat. 
Misal kategori floating minus 50% dari jumlah modal adalah kategori tidak sehat alias buah busuk. ( Teman teman saya yang lain, beda2 untuk tingkat persentase ini, teman saya floating minus 10% dari modal sudah dia kategorikan sebagai buah busuk ). 

Kategorikan juga floating minus yang masih sehat. Misal jika floating minus masih di bawah 30% masih sehat. Jika floating minus anda masih ada di bawah persentase 30% dari modal trading anda, anda masih bisa menahan posisi. Tetapi jika sudah melewati batas itu, mau tak mau, suka tidak suka, rela tidak rela, anda harus jadi orang bijak. Patuhi aturan yang anda buat tersebut. CUT LOSS. 

Setelah anda membuat kategori floating minus yang sehat dan tidak sehat selanjutnya tanamkan kalimat ini : BUAH BUSUK DIBUANG SAJALAH...

Kapan kapan kita sambung lagi..Sudah malam..Salam by Labforex.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar