Risk Appetite Vs Risk Aversion - Lab Forex

Analisa Fundamental, Tehnikal. All About Forex

Breaking

Jumat, 01 Juli 2016

Risk Appetite Vs Risk Aversion


Dalam perdagangan finansial kita sering mendengar istilah Risk Aversion dan Risk Appetite dalam suatu berita pasar. Pada dasarnya seorang investor sangat menghindari suatu resiko. Selera/pandangan mereka terhadap suatu kondisi pasar sangat mempengaruhi keputusan untuk berinvestasi atau menarik investasinya. Memahami suatu kondisi yang sedang terjadi di pasar adalah suatu hal yang mutlak bagi seorang investor/trader, karena kita bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada suatu harga/asset
Risk Aversion
Risk aversion adalah suatu kondisi dimana investor sedang mengalami kekuatiran sehingga mereka menarik investasi yang beresiko. Risk aversion bisa disebabkan oleh banyak hal seperti, terjadinya perang, bencana alam, wabah penyakit, kondisi geopolitik, bahkan perubahan kebijakan ekonomi bisa membuat pasar kuatir.
Dalam kondisi ini investor akan menarik asset beresiko seperti saham, mata uang beresiko, reksadana. Kemudian memindahkan investasinya ke asset yang aman seperti dollar, emas, obligasi, dan mata uang aman resiko seperti Yen, Swiss Franc. Aset aman ini disebuat sebagai asset safe haven.
Dalam kondisi ini maka apabila sedang terjadi risk aversion, maka pasar saham dan mata uang seperti GBP, EUR, AUD, NZD, CAD akan melemah. Sebaliknya mata uang dollar, yen, dan swiss franc akan menguat. Emas dan minyak dunia juga akan cenderung kuat apabila risk aversion disebabkan oleh perang, kondisi geopoltik, bencana alam. Namun emas dan minyak akan cenderung lemah jika penyebanya adalah perubahan kebijakan ekonomi secara tiba-tiba. Contohnya adalah keputusan Cina mendepresiasi mata uang yuan di bulan Agustus.

Risk Appetite
Kebalikanya risk appetite adalah suatu kondisi dimana pasar dalam kondisi bagus, sehingga investor berani ber-spekulasi membeli asset yang beresiko. Apabila risk appetite terjadi setelah risk aversion, maka saham dan mata uang yang sudah mengalami penurunan akan kembali diburu karena murah. Sedangkan asset aman yang sudah mengalami banyak kenaikan akan mengalami aksi profit taking sehingga kembali turun.
Apabila pasar pada sedang terjadi risk aversion atau risk appetite, maka harga akan bergerak dalam satu arah dan bisa terjadi berhari-hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar