Suku Bunga The Fed dan Emas : Sebuah Keyakinan Dalam Kebingungan - Lab Forex

Analisa Fundamental, Tehnikal. All About Forex

Breaking

Selasa, 15 Maret 2016

Suku Bunga The Fed dan Emas : Sebuah Keyakinan Dalam Kebingungan




Sumber Financeroll Indonesia
Perkembangan dari arah kebijakan terbaru the Fed semakin lama semakin membuat pasar menjadi gundah gulana karena belum terdapat sebuah kepastian arah kebijakan moneter the Fed tersebut  dirubah atau malah jalan di tempat.
Faktor kebingungan ini tentu akan berdampak terhadap masa depan investasi di pasar keuangan dan pasar komoditi global sehingga jika kita lihat bahwa faktor verbal intervensi lebih mendominasi ketimbang kenyataan makro ekonomi yang ada.
Hal ini tentu berdampak terhadap harga-harga dipasar seperti contohnya harga emas kalau menurut data makro ekonomi khususnya AS seharusnya mengarahkan harga emas tersebut mengalami koreksi yang panjang. Namun kenyataan yang terjadi rally-rally panjang sedang hinggap di harga emas tersebut sebagai dampak dari sebuah kebingungan di masa depan pasar investasi global.
Tim riset Financeroll menganggap bahwa ketidakpastian ini merupakan latar belakang yang tidak jelas pula dari kebijakan-kebijakan moneter dari beberapa ekonomi besar seperti AS, Tiongkok, Zona Euro, Inggris dan Jepang yang masing-masing memang mempunyai kekuatan dan kelemahan tetapi seakan tidak terjadi sebuah kekompakan dalam mengarahkan laju pertumbuhan ekonomi global.
Kita lihat seperti makro ekonomi AS yang terus membaik yang berkontradiksi dengan makro ekonomi Tiongkok yang cenderung melamban tetapi jika kita lihat arah kebijakan untuk mengendalikan money supplay antara AS dan Tiongkok sungguh jauh berbeda. Dimana dari pihak AS terus berusaha agar money supplay di wilayah AS harus terkendali dengan upaya menaikkan suku bunga yang akan dilakukan secara bertahap. Lain halnya dengan poros Beijing yang seolah-olah membiarkan mata uangnya menguat terhadap mata uang dunia lainnya sehingga Tim kami berpikir bahwa keinginan Beijing untuk menahan lambannya pertumbuhan ekonomi justru lebih kentara sehingga tentu akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi global.

Makro Ekonomi AS dan Suku Bunga The Fed

Perkembangan makro ekonomi AS hari ini akan kita telusuri perlahan-lahan yang berkaitan dengan bagian pertumbuhan ekonomi dan bagian inflasi dari makro ekonomi AS.
Dari bagian pertumbuhan ekonomi  faktor pertumbuhan tenaga kerja menjadi titik awal dari meretas sebuah pertumbuhan Negara. Kaitannya disini adalah bahwa laju tenaga kerja bisa mempengaruhi semua sektor yang ada dibagian pertumbuhan ekonomi.
Perkembangan sektor tenaga kerja AS ini mengalami trend perbaikan dari akhir 2013 hingga sekarang ketika paket stimulus the Fed berakhir sehingga kemungkinan besar trend tenaga kerja AS akan terus membaik diwaktu yang akan datang.  Perbaikan di sektor ini tentu akan merubah perilaku belanja atau consumer spending  karena consumer income AS mengalami penaikan.
Arah perilaku belanja konsumen ini yang terus membaik membuat sektor-sektor lain akan turut berubah trendnya kearah yang lebih bagus. Perilaku belanja konsumen naik dalam teori makro ekonomi tentu akan membuat sektor penjualan property atau index perumahan, index penjualan retail atau retail sales, aktivitas perbankan dan order pesanan barang atau durable goods order semakin mempunyai trend yang positif, sehingga jika kita lihat bahwa laju pertumbuhan ekonomi di AS juga mengarah ke hal positif.
Dengan potensi laju pertumbuhan ekonomi yang bagus peluang perputaran uang di AS akan semakin membesar dan membuat harga-harga semakin meninggi karena menipisnya sediaan di sektor bisnis (business inventories dan wholesale inventories).
Laju pertumbuhan ekonomi yang terjadi biasanya diikuti dengan laju inflasi sehingga tugas dari bank sentral adalah menahan perlajuan tersebut agar makro ekonomi berjalan sesuai dengan teori ekonomi yang seimbang. Potensi kenaikan suku bunga akan terlihat ketika terjadi hal seperti ini demi menahan perputaran uang atau money supplay yang berkelebihan berada di dalam negeri.
Potensi kenaikan suku bunga AS memang sedang mengintip di permukaan pasar keuangan dan komidity global dengan peluang bahwa bila hal ini terjadi maka mau tidak mau maka index dollar akan mengalami penguatan yang artinya pula bahwa harga emas akan mengalami koreksi yang cukup dalam.
Nah terus hal ini memang tidak dikehendaki dari the Fed sendiri karena penguatan suku bunga memang belum ada keputusan final secara waktu dan tempat. Dan penguatan index dollar ini juga akan mempengaruhi terhadap penambahan defisit neraca pembayaran.
Harapan dari the Fed bahwa penguatan index dollar terjadi ketika keputusan kenaikan suku bunga sudah final pada pertemuan-pertemuan FOMC meeting di tahun ini.

Politisasi AS Pengaruhi Arah Index Dollar dan Emas

Tahun ini adalah tahun pemilihan untuk presiden AS yang baru dengan perebutan kekuasaan antara partai politik dan partai demokrat.
Kondisi politik dalam ekonomi AS yang berlangsung sejak berdirinya republik Amerika Serikat ini perlu kita ketahui selalu akan mempengaruhi masa depan atau 4 tahun kedepan arah pergerakan dari index dollar yang akhir-akhir ini juga akan mempengaruhi harga emas secara umum.
Kasat mata kita bisa melihat bila kubu demokrat yang naik menjadi presiden biasanya akan selalu diikuti dengan arah kebijakan ekonomi yang akan mempengaruhi kondisi makro ekonomi dalam negeri dan selalu diikuti dengan penguatan index dollar. Hal ini tentu membuat harga emas akan mengalami koreksi dalam arah trend 4 tahun mendatang.
Bila kubu republik yang memenangkan pemilihan presiden di tahun 2016 ini maka kecenderungan arah index dollar ini ke pelemahannya untuk 4 tahun mendatang dan selalu diikuti dengan penguatan harga emas. Ini dikarenakan kebijakan-kebijakan politik kubu republik lebih liberal alias sering ikut campur dengan menggunakan dalil-dalil konflik ke luar negeri ketimbang mengurus kenyamanan ekonomi dalam negeri. Konflik-konflik ini akan dibaca pasar sebagai bentuk dalam “sedikit menjauh” untuk sementara melakukan investasi ke AS.
Maka dari itu mendapat perhatian dari pembaca majalah ini bahwa tahun ini terdapat dua agenda besar yaitu penentuan suku bunga dan pemilihan presiden AS yang bisa memberikan kesamaan arah trend harga emas dan index dollar namun bisa juga mengalami sebuah kontradiksi baru bila dua agenda tersebut terdapat ketidakharmonisan antara teori ekonomi dan teori politik yang seharusnya terjadi. Semoga menjadi perhatian dan manfaat  | 
Mahdianto Tjahjadi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar