Hasil Rilis Meeting FOMC Dan Ulasan Kamis Dinihari 19 November 2015 - Lab Forex

Analisa Fundamental, Tehnikal. All About Forex

Breaking

Kamis, 19 November 2015

Hasil Rilis Meeting FOMC Dan Ulasan Kamis Dinihari 19 November 2015


Dolar sempat naik ke posisi tertinggi dalam tujuh bulan terhadap euro, namun terseret kembali setelah prospek kenaikan suku bunga tidak terlalu jelas dimata para pedagang berharap. Notulensi pertemuan para pembuat kebijakan Federal Reserve bulan Oktober menyarankan bank sentral menaikkan suku bunga pada bulan Desember jika ada kemungkinan untuk dinaikan.
Tapi uang dollar dengan cepat terpangkas kembali karena investor menyadari bahwa ada ketidaksepakatan tentang kapan waktu yang tepat untuk kebijakan kenaikan suku bunga sebagaimana yang diharapkan para investor.
Para pembuat kebijakan The Federal Reserve menggunakan kalimat “ Ini bisa saja dilakukan” dalam risalah hasil pertemuan mereka pada Oktober kemarin yang diumumkan kepada masyarakat pada Rabu (18/11/2015). Sebagian besar peserta pertemuan rutin Komisi Pasar Bebas Bank Sentral AS atau FOMC ini setuju untuk menaikkan suku bunga secara bertahap pada bulan Desember.
Pada pertemuan yang dilakukan 27-28 Oktober silam, mayoritas peserta FOMC mengisyaratkan haraoan mereka untuk menaikkan suku bunga di tahun ini sebagai yang pertama kali akan dilakukan oleh Bank Sentral AS sejak 2006. Langkah ini merupakan tahap awal untuk melakukan proses normalisasi dalam pertemuan-pertemuan rutin selanjutnya. Pertemuan rutin selanjutnya akan digelar pada 15-16 Desember nanti. Pada pertemuan tersebut, banyak pihak yang meyakini bahwa suku bunga acuan utama akan dinaikkan. 
Disisi lain, data ekonomi AS terkini juga menunjukkan kondisi ekonomi yang terus membaik. Hal ini semakin memperkuat kemungkinan The Fed akan menaikan suku bunga pada Desember ini. Menyikapi hal itu, bursa saham AS dalam perdagangan hari ini mengalami kenaikan yang berarti, begitu juga pasar obligasi juga naik sehingga mampu mengikis kerugian yang diderita sebelumnya. Indek Dolar AS naik sejalan dengan penguatan Dolar AS atas sejumlah mata uang utama dunia.
Pelaku pasar sangat yakin bahwa 16 Desember akan menjadi hari yang penting dan merupakan titik awal dari perubahan arah pasar. Banyak pihak yang meyakini kenaikan ini setelah bertahun-tahun menanti. Meskipun demikian, pasar juga tidak menampik kemungkinan sekecil apapun atas upaya penundaan untuk menaikkan suku bunga pada Desember ini. Dua orang peserta pertemuan rutin FOMC secara kalem mengingatkan agar pasar tidak salah mengartikan risalah ini sebagai sinyal yang cukup kuat bahwa Desember ini memang benar-benar akan menaikkan suku bunga. Mayoritas peserta pertemuan memang setuju dan menyatakan bahwa sangat mungkin akan dilakukan perubahan kebijakan akomodatif secara bertahap. Harus diingat bahwa pada tahap awal dari proses normalisasi ini bisa saja menimbulkan goncangan paska dilakukannya langkah untuk menaikkan suku bung.
Para peserta pertemuan rutin FOMC terbelah suaranya dalam tiga kelompok besar. Pertama adalah pihak-pihak yang lebih menitik beratkan pada kondisi ekonomi domestik sebagai prasyarat untuk melakukan pengetatan moneter. Dalam pandangan mereka, sebelum suku bunga dinaikkan maka target-target ekonomi sudah tercapai terlebih dahulu. Kelompok kedua yang merupakan suara mayoritas yakin bahwa prasyarat-prasyarat tersebut dapat tercapai dibulan Desember ini. Kelompok ketiga masih menyangsikan bahwa prasyarat-prasyarat tersebut bisa terpenuhi dibulan Desember sehingga suku bunga belum tentu bisa dilakukan di akhir tahun ini.
Sebagai gambaran, kondisi ekonomi AS saat ini sejak pertemuan rutin sebelumnya telah mengalami kondisi yang membaik. Jumlah lapangan kerja yang tercipta mengalami peningkatan sebesar 271 ribu dibulan Oktober. Ini merupakan kenaikan yang paling besar sepanjang tahun ini. Disisi lain, tingkat pengangguran AS menurun hingga 5 persen saja. Pada bulan September, jumlah pekerjaan yang tersedia mengalami kenaikan ke posisi terbesar kedua ditahun ini, sementara indek konsumen diluar makanan dan energi mengalami kenaikan 1,9% di bulan lalu dari posisi yang sama di tahun lalu. 
Pada minggu lalu, sejumlah pejabat teras bank sentral AS memberikan komentar mereka mengenai kondisi ekonomi AS terkini. Dalam pandangan mereka, sekali lagi menegaskan bahwa suku bunga mungkin sekali dinaikkan pada bulan Desember meskipun masih belum diputuskan dalam pertemuan rutin selanjutnya. Gubernur Bank Sentral AS wilayah Atlanta, Dennis Lockhart adalah yang merasa yakin suku bunga akan dinaikkan pada Desember ini. Sementara itu, Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen dalam pernyataan didepan anggota Kongress pada 4 November kemarin mengungkapkan bahwa kenaikan suku bunga pada bulan Desember ini memang sanat mungkin terjadi. Sejalan dengan pimpinannya, Gubernur Bank Sentral AS wilayah New York William C. Dudley menyatakan bahwa kenaikan suku bunga akan menjadi pertanda kepercayaan diri yang baik atas kondisi ekonomi.
Dalam risalah pertemuan bulan Oktober tersebut ada hal penting yang harus digaris bawahi, bahwa pernyataan “kondisi ekonomi dan perkembangan keuangan global terkini” yang berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi tidak disebutkan lagi.  Dengan demikian, hampir semua peserta pertemuan tersebut melihat penurunan yang muncul dari resiko pertumbuhan ekonomi dan keuangan global mereda.
Harus diakui adanya kegagalan untuk mencapai target inflasi tahunan sebesar 2% dalam tiga tahun, namun tidak menyurutkan langkah The FED untuk melangkah maju dan mengantisipasi kenaikan harga kembali sebagai salah satu tujuan jangka pendek. Para peserta pertemuan juga akan menerima pembekalan bersama mengenai suku bunga riil ekuilibrium atau kebijakan suku bunga yang akan menjaga perekonomian mereka tetap berjalan dalam kondisi lapangan kerja terpenuhi dan harga-harga stabil, demikian bunyi risalah tersebut. Secara resmi, para pejabat bank sentral yang duduk dalam pertemuan tersebut telah membicarakan kemungkinan bahwa dalam jangka pendek akan dikeluarkan suku bunga ekuilibrium yang masih lebih rendah dari batas normal selama masa pertumbuhan siklus bisnis sebelumnya.
Suku bunga ekuilibrium merupakan suku bunga bank sentral yang dipergunakan untuk menyeimbangkan antara penawaran dan permintaan uang. Kebijakan ini acap kali ditempuh ketika terjadi kelebihan uang yang beredar sehingga bank sentral menaikkan suku bunga untuk menyedot uang dari para investor kedalam surat-surat obligasi. Disaat permintaan obligasi telah meningkat, suku bunga akan kembali diturunkan hingga tercapai titik keseimbangan baru, atau ekuilibrium.
Saya kutip dari Laporan teman baik saya di Finroll Indonesia Bang Lukman Hakim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar