Scalping Dengan MA Dan MACD - Lab Forex

Analisa Fundamental, Tehnikal. All About Forex

Breaking

Sabtu, 03 Oktober 2015

Scalping Dengan MA Dan MACD

Metode gabungan indikator moving average (MA) dan MACD ini sering dipraktekkan oleh para scalper dan trader harian. Time frame untuk entry bisa 1 jam (1-hour) atau lebih rendah (30 menit atau 15 menit), sedang time frame untuk acuan arah trend biasanya 1-jam, 4-jam (4-hour) atau daily. Metode ini sering digunakan karena MACD bisa berjalan dengan baik pada semua time frame trading.
Menentukan arah trend
Bagi scalper, time frame 1 jam dan 4 jam sering digunakan untuk mengetahui arah trend yang sedang terjadi sebelum menentukan posisi entry pada time frame yang lebih rendah. Indikator trend yang populer dan sering digunakan adalah Average Directional Index (ADX), tetapi karena pada time frame rendah respons indikator ini cenderung lambat (lagging) maka scalper sering menggunakan moving average. Untuk menambah sensitivitas moving average yang juga lagging maka digunakan jenis exponential moving average (ema) yang dihitung dengan pembobotan pada harga akhir. Dalam prakteknya ema cukup akurat untuk menunjukkan arah trend yang sedang terjadi.


Pada contoh GBP/USD 4-hour berikut digunakan ema periode 55 sebagai alat detektor trend. Ketika bergerak diatas kurva indikator ema-55 maka harga dianggap bergerak uptrend dan trader hanya akan mencari peluang buy, sebaliknya ketika harga berada dibawah kurva ema-55 maka dianggap downtrend dan trader hanya akan mencari peluang sell.






Menentukan momentum entry
Setelah mengetahui posisi entry yang diinginkan trader bisa menentukan saat entry dengan melihat pada indikator MACD dan histogram OSMA. Entry tidak harus pada time frame 4-hour, tetapi bisa pada time frame yang lebih rendah sesuai dengan kebiasaan trader. Buy jika kurva MACD telah memotong garis sinyal dari bawah keatas dan pada saat yang bersamaan histogram OSMA bergerak diatas level 0.00. Dalam keadaan tersebut momentum uptrend sedang kuat, dan semakin lebar jarak antara kurva MACD dan garis sinyal maka trend semakin kuat.
      



Exit ketika kurva MACD telah memotong garis sinyal dari atas kebawah dan pada saat yang bersamaan histogram OSMA bergerak dibawah level 0.00. Pada kondisi tersebut momentum uptrend sedang melemah dan kemungkinan harga akan berbalik arah. Untuk entry sell berlaku sebaliknya. Sell ketika MACD memotong garis sinyal dari atas kebawah dan OSMA bergerak dibawah level 0.00, exit jika MACD memotong garis sinyal dari bawah keatas dan OSMA diatas level 0.00.
      



Dengan metode ini level stop bisa ditentukan agak ketat, dan berapapun besarnya risk/reward ratio yang direncanakan, trader harus exit ketika momentum trend telah mulai melemah. 



Sumber : www.dailyfx.com : Scalping with MACD


Tidak ada komentar:

Posting Komentar