Sumber: rilis berita Kementerian Keuangan Republik Indonesia
www.kemenkeu.go.id
Di tengah melemahnya kondisi perekonomian global, Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro telah menyiapkan resep pendongkrak pertumbuhan ekonomi untuk menyongsong semester II tahun ini. Dalam konferensi pers Update Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 di kantornya, Rabu (5/8), Menkeu mengungkapkan tiga resep tersebut.
Pertama, pemerintah akan berupaya untuk menjaga daya beli masyarakat dan menjaga konsumsi rumah tangga minimum di kisaran 5 persen. Hal ini akan diupayakan dengan mengendalikan tingkat inflasi sampai akhir tahun.
Namun demikian, Menkeu mengingatkan, akan ada potensi terganggunya inflasi akibat ancaman kekeringan pada sektor pangan. “Ada kemungkinan el nino, ini punya potensi mendorong inflasi ke atas,” katanya.
Kedua, mempercepat belanja pemerintah, terutama belanja barang konsumsi pemerintah dan belanja modal. Selain itu, Menkeu juga berharap pemerintah di daerah dapat melakukan penyerapan anggaran lebih cepat untuk dijadikan aktivitas belanja.“Termasuk anggaran belanja pemerintah yang ditransfer ke daerah. Besarnya dana yang mengendap di perbankan dan belum dimanfaatkan sampai dengan Juli (2015) sebesar Rp273 triliun,” ungkapnya.
Ketiga, pemerintah juga akan berupaya untuk memperbaiki kinerja ekspor di tengah harga komoditas yang rendah, mengingat besarnya ketergantungan ekspor Indonesia pada barang komoditas. “Asalkan ekspor tidak tumbuh negatif, itu sudah perbaikan,” katanya.(kp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar