Harga kopi arabika di bursa ICE Futures New York di akhir perdagangan Selasa dini hari tadi masih melanjutkan fase melemahnya (21/7). Harga kopi arabika makin melorot turun dan menggenapi fase pelemahan untuk 4 sesi berturut-turut. Sentimen negatif yang memang masih kental terjadi di pasar komoditas tersebut.
Permintaan kopi dari Eropa dan Amerika Serikat dikabarkan masih lemah. Transaksi di pasar berkurang karena penawaran dari Brasil dan Negara produsen kopi lainnya juga berkurang akibat lesunya harga di tingkat global.
Harga komoditas lunak di bursa ICE Futures New York tampak sedang mengalami fase penurunan yang signifikan. Kenaikan nilai tukar dollar AS menjadi salah satu penyebab terjadinya pelemahan di pasar komoditas tersebut. Dollar yang meningkat akibat kepastian kenaikan suku bunga acuan tahun ini membuat permintaan terhadap komoditas yang diperdagangkan dengan mata uang tersebut menjadi berkurang.
Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga kopi arabika kembali mengalami penurunan yang signifikan. Harga kopi arabika untuk kontrak pengiriman bulan September yang merupakan kontrak paling aktif ditutup melemah sebesar 0,95 sen atau setara dengan 0,74 persen pada posisi 1,2745 dollar per pon.
Diperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya kembali menunjukkan kemungkinan yang masih bearish. Berdasarkan indikator teknikal, untuk jangka pendek menengah dan panjang harga komoditas ini masih berada dalam trend bearish.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level support kuat di posisi 1,2458 dollar dan 1,2200 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan akibat rebound ada pada 1,3158 dollar dan 1,3300 dollar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar