5 Pertimbangan The Fed Putuskan Timing Kenaikan Fed Rate - Lab Forex

Analisa Fundamental, Tehnikal. All About Forex

Breaking

Rabu, 29 Juli 2015

5 Pertimbangan The Fed Putuskan Timing Kenaikan Fed Rate





 Hari Selasa (28/7), Bank Sentral Amerika atau The Fed AS telah memulai pertemuan hari pertama dalam pertemuan bulanan dewan kebijakan untuk membahas tentang bagaimana kebijakan moneter yang akan diberlakukan di Amerika Serikat (AS) selanjutnya. Gonjang-ganjing kenaikan suku bunga The Fed memang mulai redup terdengar paska sikap The Fed yang seolah memberikan sinyal enggan kepada publik untuk menaikkan suku bunganya pada jangka pendek ini. Menimbang kondisi ekonomi global saat ini, seharusnya tidak mungkin bagi The Fed untuk menaikkan suku bunganya sebelum September 2015 mendatang.
Ketua The Fed sendiri, Janet Yellen sampai saat ini belum mengadakan konferensi pers terkait revisi proyeksinya terhadap pertumbuhan ekonomi AS maupun global. Terkait kebijakan The Fed yang akan dibahas pada pekan ini, setidaknya akan ada 5 (lima) hal yang akan dibahas dan perlu menjadi perhatian publik dan investor secara khusus, antara lain:
1. The Fed Rate tidak akan berubah
Sekilas info saja, bahwa kenaikan suku bunga The Fed terakhir kali dilakukan pada 2006 silam. Seperti diketahui, perbaikan ekonomi sudah mulai terlihat terjadi di Amerika Serikat (AS) secara bertahap di sepanjang kuartal kedua tahun ini. Namun, meski demikian hingga kemarin bulan ini, belum ada tanda-tanda yang dikeluarkan The Fed secara eksplisit terkait kenaikan suku bunga acuan rendahnya.
2. Positif progress pada pasar tenaga kerja AS
Belum secara eksplisitnya keterbukaan The Fed atas timing kenaikan suku bunganya juga atas dasar pertimbangan bahwa The Fed masih ingin melihat bagiaman konsistensi pemulihan pada pasar tenaga kerja AS sebelum mulai menaikkan suku, apakah akurat atau tidak. Yellen masih mencermati bagaimana tingkat pertumbuhan upah dan tingkat pengangguran di negaranya yang merupakan penggerak utama daya beli masyarakat apakah sudah kokoh atau belum.
3. Insights inflasi AS
Yellen menginginkan target inflasi AS yang dipatok sebesar 2% pada tahun ini dapat tercapai atau setidaknya secara konsisten mendekati sebelum suku bunga The Fed dinaikkan. Akan banyak faktor yang kemungkinan akan mengganggu laju inflasi AS selain faktor domestik, faktor eksternal juag berpengaruh, misalnya pergerakan harga minyak dunia. Seperti diketahui pada bulan lalu harga energi sudah mulai stabil sehingga cukup berkontribusi positif terhadap laju inflasi AS, namun beberapa pekan terakhir ini, harga minyak justru kembali jatuh dan tentunya dalam jangka pendek dampaknya akan terasa pada laju inflasiAS. Tentu saja hal ini juga akan memengaruhi keputusan The Fed tentang kapan suku bunga acuannya akan dinaikkan.
4. Laju Konsumsi dan Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) AS
Pada Juni lalu, The Fed menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi AS saat ini bergerak moderat karena dibantu oleh pertumbuhan yang moderat terhadap belanja rumah tangga AS. Tetapi pada data yang rilis tadi malam justru terlihat bahwa optimisme konsumen di AS menurun. Nampaknya, kondisi perekonomian di Amerika Serikat pada bulan Juni-Juli secara makro dari data yang dilaporkan setiap sektor menunjukkan pertumbuhan yang mixed, pasalnya tidak semua data yang dilaporkan menunjukkan nilai yang positif.
Sebagi informasi, pada bulan lalu The Fed menurunkan proyeksi laju PDB AS meski perekonomiannya tengah membaik dengan mempertimbangkan inherent risk dari faktor eksternal yang tidak bisa dikontrol kemungkinan besar dapat mengganggu stabilitas ekonomi AS, misalnya saja soal default Yunani yang sekarang ini sedang menghadapi titik nadirnya karena nasibnya ke depan masih belum jelas dan pelemahan ekonomi Tiongkok.
5. Era of Good Feeling
Jika akhirnya seluruh anggota Dewan Kebijakan The Fed yang beranggotakan 10 orang setuju untuk menaikkan suku bunga maka hal tersebut akan menjadi keputusan paling bulat yang berhasil dicapai oleh The Fed sejak 2009 silam. Tentu saja keputusan yang bulat ini akan menjadi penting terhadap harmonisasi The Fed dalam menjalankan semua kebijakan moneternya. Tetapi tetap saja hal ini akan cukup sulit diraih, karena hingga saat ini masih ada salah satu anggota The Fed yang tetap berharap The Fed akan segera menaikkan suku bunganya dalam jangka dekat.
Pada akhirnya, demikianlah 5 (lima) pertimbangan utama The Fed yang nampaknya akan sangat memengaruhi timing kenaikan suku bunganya. Banyak pengamat pasar berpendapat The Fed akan menunda kenaikan suku bunganya hingga bulan September mendatang, karena harus melihat bagaimana konsistensi pemulihan ekonomi di negaranya terlebih dahulu. Sedangkan untuk target inflasi sebesar 2 persen, The Fed secara terbuka menyatakan bahwa target tersebut dirasa cukup sulit dapat dicapai hingga 2017 mendatang. Melihat realita bahwa target inflasi yang dipatok sulit dicapai, maka The Fed akhirnya memangkas proyeksi PDB negaranya untuk tahun 2015 ini menjadi hanya sebesar 1,8%  – 2%, turun dari proyeksi sebelumnya yang berada pada kisaran 2,3% – 2,7%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar