RBA.. Waktunya Turunkan Suku Bunga ?

Selasa besok 2 Agustus 2015 Bank Central Australia kembali akan merilis tingkat suku bunga, para analisis prediksikan RBA akan memotong suku bunga ke 1.50% dari sebelumnya 1.75%, Prediksi para analisis ini terlihat di kalender ekonomi forex factory. 

Pertanyaannya adalah apakah sudah waktunya RBA akan memotong suku bunga besok? Mari kita lihat keadaan Australia terlebih dahulu sebelum menyimpulkan apakah RBA sudah waktunya turunkan suku bunga atau masih akan bertahan pada level 1.75%. 

Data ekonomi yang biasanya menjadi acuan pihak bank central dalam menentukan atau menetapkan tingkat suku bunga biasanya itu tingkat inflasi, neraca perdagangan, tingkat pengangguran, kurs, tingkat tenaga kerja, GDP, dan lainnya. Mari coba kita lihat perkembangan data ekonomi Australia sejauh ini minimal sejak rilis suku bunga terakhir tanggal 5 juli lalu. 

Tingkat Inflasi Australia Rilis Terakhir 1 %. Trend Menurun Jika Melihat Gambar di bawah ini. 


Sementara jika kita lihat target RBA untuk tingkat inflasi yaitu 2 sampai 3 persen. 

Dari sajian tingkat inflasi ini pencapaian tingkat inflasi masih dibawah target RBA. Pencapaian 1% sementara target 2 sampai 3%. 
Untuk sajian ini alasan untuk menurunkan suku bunga saya pikir ada tepatnya. 


History Neraca Perdagangan Australia ( Trade Balance )



Kalau melihat chart history trade balance Australia kita lihat Australia mengalami Perdagangan Defisit dalam waktu yang lama beberapa tahun terakhir ini. Rilis terakhir bulan lalu Australia mengalami Defisit sebesar -2.22 Billion Dolar Australia. 
Surplus = Jumlah Ekspor lebih besar dibanding Impor
Defisit = Jumlah Impor lebih besar dibanding ekspor

Jadi Australia saat ini mengalami defisit atau jumlah impornya lebih besar dibanding ekspornya. Padahal Australia dikenal juga sebagai negara Eksportir dengan partner dagang negara negara besar lainnya seperti China, Amerika, New Zealand, Singapura , hongkong, korsel dan negara lainnya. 
Jadi melihat kondisi ini kita menemukan masalah yaitu ekspor yang kalah dengan jumlah impor. Apakah hal ini dipengaruhi oleh menguatnya nilai mata uang AUD? ya bisa saja dengan menguatnya nilai mata uang AUD tentunya harga barang jualan Australia otomatis naik juga, dengan naiknya harga barang jualan bisa pengaruhi jumlah permintaan pembeli tentunya. 
Apakah kondisi trade balance Australia saat ini pada level "Gawat" ? Mari kita bandingkan secara manual saja chart Ekspor dan Impornya. 


Impor Australia. 



Betul terlihat jumlah impor Australia bertambah dibanding jumlah impor sebelumnya. 


Ekspor Australia


Jika kita lihat juga history ekspor Australia tidak menurun sebenarnya tetapi jumlah ekspor Australia kalah jumlah dengan jumlah Impor. Jadi sebenarnya trade balance nya Australia tidak dalam posisi Bahaya saat ini. Tetapi jika hal ini terus menerus terjadi dan mata uang AUD terus menguat bisa membahayakan sisi ekspor Australia ini. Karena secara umum Australia masih mengalami Defisit bukan Surplus. Jadi apakah keputusan untuk menurunkan suku bunga cocok untuk mengubah Defisit menjadi Surplus? Ya solusi itu bisa saja dengan asumsi jika suku bunga diturunkan mata uang AUD akan melemah dan dengan melemahnya Mata uang AUD bisa menurunkan harga jualan Australia dan tentunya bisa membuka peluang jualan Australia bertambah dari sisi permintaan. 

Mari kita lihat data ekonomi Australia Lainnya. 


GDP ( Tingkat pertumbuhan ) Australia 


Tingkat pertumbuhan Australia walau masih lebih rendah dibanding tahun 2007 dan 2012 tetapi belakangan bisa kita lihat trend naik ke 3.1% dari sebelumnya 2.9%. Artinya dari sisi GDP/Tingkat pertumbuhan negara Australia tidak dalam keadaan bearish. Kondisi ini menurut saya belum lampu merah untuk harus turunkan suku bunga. 


Tingkat Pengangguran / Unemployment Australia 



Tingkat Pengangguran Australia kita lihat naik dari sebelumnya 5.7% menjadi 5.8%. Ini juga harus jadi perhatian bank central Australia, karena pengangguran jelas akan pengaruhi tingkat inflasi Australia sendiri. Simplenya jika tingkat pengangguran bertambah maka daya beli akan berkurang dan tentunya tingkat inflasi akan rendah. Suku bunga diturunkan dengan asumsi bisa menggairahkan sektor Industri dan jasa dan tentunya sektor Industri dan jasa jika berkembang bisa membuka peluang tenaga kerja baru. Jadi tidak ada salahnya turunkan suku bunga. 

Employment Change Australia/ Perubahan Tenaga kerja


Terlihat menurun juga pertambahan tenaga kerjanya Australia. 



Ijin Pembangunan Rumah Baru di Australia , terlihat menurun. 



Penjualan rumah baru di Australia, Terlihat naik. 


Industrial Production terlihat bullish


Produksi sektor manufaktur Bearish



Australia Manufacturing PMI, Bullish



Kurs AUDUSD 

Apresiasi mata uang AUD seiring dengan keadaan global apalagi saat event brexit, mata uang AUD juga menjadi salah satu pilihan safe haven para investor, Ditambah yang terakhir ekspektasi pelaku pasar terhadap FOMC mengecewakan maka AUD kembali lanjutkan penguatan. Penguatan mata uang AUD ini tentunya bisa mempengaruhi sektor ekspor yang kita bahas diatas sebelumnya. RBA menyebut jika level AUDUSD pada 0.7300 adalah level yang lebih baik untuk tetap dalam plan pencapaian tingkat inflasi 2-3%. Artinya Jika AUDUSD berada diatas level 0.7300 Australia akan  kesulitan dalam mencapai target inflasi yang ditargetkan ( Saat ini AUDUSD berada di level kisaran 0.7600). RBA tidak ingin AUD terlalu tinggi demi kelancaran ekspor mereka juga tentunya. Melemahkan AUD perlu dilakukan jika AUD terus mengalami Apresiasi dari para pelaku pasar. RBA bisa melakukan Intervensi pasar untuk melemahkan AUD tetapi tentunya intervensi tidak bisa jaminan bertahan lama apalagi apresiasi pelaku pasar semakin besar. Solusi lain mungkin dengan menurunkan suku bunga. Dengan diturunkan suku bunga tentunya bisa mengurangi minat para pelaku pasar untuk investasi di mata uang AUD hal ini bisa melemahkan AUD dan mungkin sampai ke level yang diinginkan oleh RBA ( 0.7300). 

Apakah menurunkan suku bunga adalah sisa solusi bagi RBA untuk mencapai target inflasi 2-3% ( sekarang masih 1%) , Memperbaiki neraca perdagangan yang masih defisit, tingkat pengangguran yang bertambah, tingkat tenaga kerja yang menurun, ? 

Sejauh ini menurut saya itu merupakan salah satu solusi walau bukan harga mati. Disamping keadaan ekonomi global yang masih bergejolak ditambah oleh event brexit tentunya perlu bagi Australia untuk tetap waspada, disaat partner lain jika dalam keadaan melemah kita tidak boleh menguat sendirian karena akan menyulitkan kita sendiri. Jadi harus saling selaras. 

Apakah Besok RBA betul akan menurunkan suku bunga seperti prediksi prediksi para analisis? Menurut Labforex peluang itu 65%. Alasan saya karena trade balance yang masih defisit secara umum, tingkat inflasi yang masih jauh dari target, pengangguran yang bertambah, dan nilai kurs AUD yang cenderung menguat dalam beberapa waktu terakhir ini yang menurut saya nilai kurs ini bisa pengaruhi sektor lain secara signifikan. Jika memang betul besok suku bunga diturunkan maka opsi sell mata uang AUD adalah pilihan terbaik. Tetapi jika suku bunga tidak jadi dinaikkan maka AUD lebih mengarah menguat kembali tetapi tetap menurut saya menguatnya akan terbatas, pihak RBA kemungkinan akan mengantisipasi AUD tidak terlalu menguat dengan melakukan sedikit intervensi ke market. 
Jangan lupa untuk menyimak penjelasan pihak RBA besok mengenai keputusan soal suku bunga, bisa saja intervensi verbal yang akan diambil oleh pihak RBA. 

Tulisan saya ini belum memasukkan hasil rilis besok pagi neraca perdagangan Australia dan juga rilis sektor perumahan Australia. Tentunya jika hasil rilis kedua data ini besok negatif/jelek maka kemungkinan penurunan suku bunga bisa menjadi lebih besar peluangnya. Dan hal sebaliknya juga berlaku. 

Salam By Labforex