Artikel by Martin SF
Ketika membaca berita ekonomi, Anda tentu pernah menjumpai istilah seperti reverse requirement, open market operationdan lainnya. Istilah-istilah tersebut berhubungan dengan kebijakan bank sentral suatu negara yang akan mempengaruhi pergerakan pasar forex. Sebagai trader forex mungkin kita perlu mengetahui apa saja kebijakan moneter yang acap kali dilakukan bank sentral.
Kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral pada akhirnya akan mempengaruhi nilai tukar mata uang. Tujuan utama dari kebijakan moneter adalah untuk menjaga kestabilan nilai tukar mata uang. Dalam menentukan sebuah kebijakan, bank sentral negara-negara industri maju tidak tergantung dari pemerintah pusat (independent) seperti padaThe Fed, Bank of England (BoE), European Central Bank (ECB) dan Bank of Japan (BoJ). Meski begitu ada juga yang masih terkait dengan pemerintah pusat seperti bank sentral China.
Untuk menentukan kebijakannya, bank sentral menggunakan instrumen-instrumen tertentu. Pada artikel ini akan dicontohkan 3 instrument yang digunakan oleh ECB, yaitu:
Kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral pada akhirnya akan mempengaruhi nilai tukar mata uang. Tujuan utama dari kebijakan moneter adalah untuk menjaga kestabilan nilai tukar mata uang. Dalam menentukan sebuah kebijakan, bank sentral negara-negara industri maju tidak tergantung dari pemerintah pusat (independent) seperti padaThe Fed, Bank of England (BoE), European Central Bank (ECB) dan Bank of Japan (BoJ). Meski begitu ada juga yang masih terkait dengan pemerintah pusat seperti bank sentral China.
Untuk menentukan kebijakannya, bank sentral menggunakan instrumen-instrumen tertentu. Pada artikel ini akan dicontohkan 3 instrument yang digunakan oleh ECB, yaitu:
1. Operasi pasar terbuka (Open market operation)yang akan mempengaruhi jumlah uang beredar dan juga asset-asset finansial.Operasi pasar terbuka adalah cara mengatur uang yang beredar di masyarakat dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government bond atau government securities). Bila ingin menambah jumlah uang yang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga. Sebaliknya, bila ingin mengurangi jumlah uang beredar maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat.
Proses penjualan dan pembelian tersebut dilakukan secara terbuka melalui lelang yang diikuti oleh agen atau pialang surat berharga (securities dealers), seperti lelang penjualan bond yang sering dilakukan oleh pemerintah Jerman, Spanyol, Perancis dan Italia.
2. Fasilitas penyediaan (Standing facility) yang pada dasarnya menyangkut penyesuaian tingkat suku bunga.Instrument ini mengatur penyediaan dana dari bank sentral kepada bank umum (lending facility), yaitu fasilitas bagi bank yang mengalami kesulitan likuiditas, atau penempatan dana dari bank umum di bank sentral (deposit facility), yaitu fasilitas bagi bank yang memiliki kelebihan likuiditas.
Pengaturan jumlah uang yang beredar bisa dilakukan dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Untuk menambah jumlah uang beredar, bank sentral akan menurunkan tingkat suku bunganya, sedang untuk mengurangi jumlah uang beredar, bank sentral akan menaikkan suku bunganya.
3. Cadangan wajib (Reverse requirement)yang digunakan untuk mengatur jumlah uang beredar dengan membatasi ekspansi kredit.Instrumen ini mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada bank sentral. Untuk menambah jumlah uang, bank sentral menurunkan jumlah cadangan wajib minimum, sebaliknya untuk mengurangi jumlah uang beredar. Hal ini untuk menjaga kestabilan tingkat suku bunga, dan ekspansi kredit perbankan.
Sebagai contoh jika sebuah bank memiliki deposito 1 milyard Euro dan cadangan wajib minimum 1% maka bank tersebut harus menempatkan dana minimum 10 juta Euro di ECB.
Sumber :
www.forex-tribe.com
Proses penjualan dan pembelian tersebut dilakukan secara terbuka melalui lelang yang diikuti oleh agen atau pialang surat berharga (securities dealers), seperti lelang penjualan bond yang sering dilakukan oleh pemerintah Jerman, Spanyol, Perancis dan Italia.
2. Fasilitas penyediaan (Standing facility) yang pada dasarnya menyangkut penyesuaian tingkat suku bunga.Instrument ini mengatur penyediaan dana dari bank sentral kepada bank umum (lending facility), yaitu fasilitas bagi bank yang mengalami kesulitan likuiditas, atau penempatan dana dari bank umum di bank sentral (deposit facility), yaitu fasilitas bagi bank yang memiliki kelebihan likuiditas.
Pengaturan jumlah uang yang beredar bisa dilakukan dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Untuk menambah jumlah uang beredar, bank sentral akan menurunkan tingkat suku bunganya, sedang untuk mengurangi jumlah uang beredar, bank sentral akan menaikkan suku bunganya.
3. Cadangan wajib (Reverse requirement)yang digunakan untuk mengatur jumlah uang beredar dengan membatasi ekspansi kredit.Instrumen ini mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada bank sentral. Untuk menambah jumlah uang, bank sentral menurunkan jumlah cadangan wajib minimum, sebaliknya untuk mengurangi jumlah uang beredar. Hal ini untuk menjaga kestabilan tingkat suku bunga, dan ekspansi kredit perbankan.
Sebagai contoh jika sebuah bank memiliki deposito 1 milyard Euro dan cadangan wajib minimum 1% maka bank tersebut harus menempatkan dana minimum 10 juta Euro di ECB.
Sumber :
www.forex-tribe.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar